Serunya Forest Tracking di Lombok Barat, Wisatawan Paling Suka

Minggu, 31 Maret 2019 15:03 WIB

Kegiatan forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, NTB, Sabtu 30 Maret 2019. TEMPO | Supriyanto Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Ribuan warga Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, Nusa Tenggara Barat, mengikuti forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada. Mereka meliwati sawah, hutan, kebun, bukit, dan sungai sambil menikmati pemandangan indah air terjun Tibu Atas pada Sabtu, 30 Maret 2019.

Baca: Kapal Pesiar Berlabuh di Lombok Barat, Intip Tujuan Wisatanya

Seorang peserta, Jani, siswa kelas V SD Negeri 1 Sesaaot merasakan serunya berjalan sembari menikmati pemandangan alam di tanah kelahirannya. "Kami berjalan sersama-sama, tambah semangat karena banyak hadiahnya," kata Jani.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sengaja memilih Desa Buwun Sejati sebagai lokasi forest tracking karena desa ini adalah satu dari tiga desa wisata di sana. Dua desa wisata lainnya adalah Desa Sesaot dan Desa Pakuan.

Sejak 2016, ketiga desa wisata tersebut ditetapkan sebagai kawasan Sustainable Tourism Observatory (STO) alias Destinasi Pengamatan Pariwisata Berkelanjutan. Di Indonesia, hanya ada tiga daerah yang ditetapkan sebagai kawasan STO oleh Kementerian Pariwisata, yaitu Lombok Barat, Sleman, dan Pangandaran.

Advertising
Advertising

Kegiatan forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, NTB, Sabtu 30 Maret 2019. TEMPO | Supriyanto Khafid

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan kegiatan forest tracking ini dilakukan agar masyarakat mencintai dan mempunyai rasa memiliki terhadap hutan dan alam. "Mudah-mudahan bisa menggugah rasa cinta dan memelihara alam," kata Fauzan Khalid. Acara lintas alam ini juga disertai penanaman pohon memperingati ulang tahun ke-61 Kabupaten Lombok Barat pada 17 April mendatang.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Wana Gangga I Made Wiranata mengatakan medan jelajah forest tracking yang terdiri dari jalan setapak dan menyeberangi sungai banyak diminati wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. "Bahkan kegiatan jelajah alam ini didukung oleh lembaga swadaya masyarakat asal Jepang, Yuitsu Kaihatu Labu," kata dia.

Baca juga: Mengintip Peninggalan Belanda di Desa Bonjeruk Lombok

Para wisatawan yang melakukan forest tracking dapat menikmati suasana di tengah kebun mahoni, manggis, rambutan, kemiri, atau kerindangan pohon Albasia. Ada pula wisata peternakan bebek dan lebah trigona, memancing, bersepeda dayung, sampai ikut belajar menganyam kerajinan daun kelapa dan kayu.

Kegiatan forest tracking atau lintas alam sejauh delapan kilometer di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Giri Menang, NTB, Sabtu 30 Maret 2019. TEMPO | Supriyanto Khafid

Di lokasi air terjun Tibu, wisatawan boleh mandi di kolamnya Tibu Atas dengan ketinggian sekitar 7 meter. Ada pula kolam sumber Aik Nyet juga air terjun Bunut Ngengkang. Durasi paket forest tracking bagi wisatawan, menurut Wiranata, berlangsung sekitar 8 jam.

Made Wiranata melanjutkan, ada juga paket wisata bermalam di rumah penduduk Desa Buwun Sejati selama dua hari senilai Rp 600 ribu. Harga itu sudah termasuk makan dan bersepeda keliling desa yang disiapkan oleh BUMDes Argasari. "Sekarang ini masih harga promosi," kata dia.

Artikel terkait: Selain Pantai, Ini 5 Tempat Wisata yang Wajib di Lombok

Untuk wisatawan lokal yang hanya ingin main ke air terjun atau sumber air dipungut biaya Rp 5.000. Pengunjung air terjun dan sumber air di desa tersebut mencapai 500 sampai 1.000 orang, terutama di akhir pekan.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya