Kampung Flory Bukan Cuma Keindahan Alam, Intip Nilai Plus Lainnya

Jumat, 15 Maret 2019 15:00 WIB

Spot di Desa Wisata Kampung Flory Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Desa Wisata Flory atau dikenal juga dengan Kampung Flory di Kabupaten Sleman Yogyakarta tak hanya menjadi destinasi yang menyediakan wahana alam unik khas pedesaan bagi wisatawan. Apa lagi istimewanya?

Baca juga: Mengintip Kuliner Juragan dan Priyayi di Kampung Flory Yogya

Perlahan namun pasti, desa wisata ini tumbuh menjadi tumpuan pergerakan perekonomian lokal warga sekitar. Kampung Flory dikelola sendiri pemuda desa setempat yang jumlahnya sekitar 40 orang.

"Yang kami rekrut untuk mengelola kampung Flory ini kebanyakan pemuda putus sekolah," ujar Ketua Desa Wisata Flory Mujiyono saat ditemui Rabu 13 Maret 2019.

Para pemuda putus sekolah itu lantas dididik bagaimana menata dengan baik desa wisata yang.baru beroperasi resmi sejak 2016 itu, sehingga dapat tumbuh besar dan bisa menjadi penggerak perekonomian bersama.
Spot di Desa Wisata Kampung Flory Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Usaha itu membuahkan hasil. Rata-rata tiap pekan 700 wisatawan berkunjung ke desa wisata itu.

Mujiyono menuturkan sejak kampung Flory beroperasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa itu ikut tumbuh. Sejumlah penduduk desa juga turut membuka usaha kecil-kecilan di luar atau dalam area kampung Flory.

Dengan makin intensnya kunjungan wisatawan ke Kampung Flory, ujar Mujiyono, pengelolaan desa wisata itu mulai mendapat kepercayaan.

"Kami tetap berupaya menggandeng investor ikut mengembangkan Kampung Flory ini, dengan mekanisme meminjam modal lalu mengembalikan dalam waktu tertentu atau melalui program CSR," ujarnya.

Mujiyono menuturkan Kampung Flory masih membutuhkan biaya besar untuk pengembangan fisik yang tak mungkin hanya mengandalkan unit usaha yang dimiliki seperti sentra kuliner maupun layanan outbond saja. Terlebih akses masuk destinasi wisata itu masih gratis.

"Semakin tertatanya kampung wisata ini dan kunjungan meningkat, perekonomian warga sekitar khususnya UMKM akan ikut meningkat," ujarnya.

Berikutnya, bagaimana Kampung Flory bisa mengentaskan kemiskinan?
<!--more-->

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan saat ini di Kabupaten Sleman ada sekitar 17 ribu UMKM dan 175 unit yang masuk kategori UMKM besar. Sebagian UMKM tersebar di obyek wisata.

"Perkembangan sektor wisata sangat potensial bagi tumbuh kembang UMKM, ini yang harus dijaga," ujarnya.

Sri bersyukur perkembangan Kampung Flory meski relatif muda usianya telah membuat berbagai pihak ikut terdorong bergerak ikut dalam pengembangan. Terutama melalui program CSR atau Corporate Social Responsibity yang dilakukan kalangan perbankan.

"Harapannya perusahaan seperti perbankan bisa ikut mengambil apa yang menjadi program pembangunan pemerintah dalam mengisi program CSR mereka, sehingga sinergi mengentaskan kemiskinan terwujud," ujarnya.
Spot di Desa Wisata Kampung Flory Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Perbankan sendiri yang telah ikut dalam pengembangan Kampung Flory seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY.

Direktur Bank BPD DIY, Santosa Rohmad menuturkan pihaknya telah mengucurkan dana bantuan seperti hibah pengembangan Kampung Flory kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Flory.

"Dari total kebutuhan dana sebesar Rp 322,3 juta, kami kucurkan hibah CSR sebesar Rp 250 juta untuk Kampung Flory. Sementara sisanya dari swadaya masyarakat," ujarnya.

Santosa mengatakan, CSR yang diberikan merupakan salah satu tanggung jawab sosial untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Istilah tanggung jawab ini sebagai pemberdayaan untuk pengentasan kemiskinan di DIY khususnya daerah Sleman sektor sektor non-formal perlu terus digerakan,"ujar Rohmad.

Santosa menuturkan dari dana bantuan itu, ia berharap Kampung Flory mampu meningkatkan daya tarik wisatanya agar dapat terus bersaing bilamana di masa mendatang makin banyak pilihan destinasi di Yogya.

Baca juga:Kampung Flory, Alternatif Wisata di Yogya yang Bikin Jatuh Hati

Berita terkait

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

14 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

15 hari lalu

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

15 hari lalu

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

17 hari lalu

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

21 hari lalu

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

32 hari lalu

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

38 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

48 hari lalu

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya