Kunjungan Wisman ke Candi Borobudur Masih Minim, Tilik Sebabnya
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Susandijani
Sabtu, 16 Februari 2019 05:25 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menyatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Candi Borobudur masih sangat minim. Apa sebabnya?
Baca juga: Serunya Mengalun di Jeram-jeram Sekitar Borobudur
Dalam setahun angka wisatawan mancanegara yang datang ke Candi Borobudur sudah mencapai 2,6 juta orang. Hanya saja, jumlah wisatawan mancanegara baru sekitar 250 ribu orang.
“Candi Borobudur dan Angkor Wat meski sama-sama sebagai Unesco World Heritage Site, dalam pengelolaannya kita tertinggal baik popularitas dan jumlah pengunjung. Borobudur hanya 250 ribu jumlah wismannya, sedangkan Angkor Wat 2,6 juta atau 10 kali lipat,” kata Arief saat menjadi pembicara Seminar Legenda Borobudur di Yogyakarta, Jumat 15 Februari 2019.
Arief mengatakan, minimnya angka wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur karena beberapa faktor. Namun faktor utama yang selama ini menjadi hambatan mendatangkan wisatawan mancanegara adalah aksesibilitas. Minimnya penerbangan langsung dari mancanegara ke Yogyakarta menjadi salah satu penyebab.
Arief mencontohkan, kapasitas bandara Internasional Adisutjipto saat ini 1,5 juta orang dalam setahun. Namun di bandara ini justru penumpangnya membludak hingga enam juta orang dalam setahun atau empat kali lebih banyak dibanding dengan kapasitasnya itu sendiri.
Sehingga terkadang untuk mendarat di Bandara Internasional Adisutjipto harus hold atau keliling di udara terlebih dahulu selama 30 menit.
"Tentu ini merugikan, namun sekarang sudah ada solusinya dengan pembangunan bandara baru Kulon Progo, " ujarnya.
Berikutnya, alasan Candi Borobudur kalah pamor dengan Angkor Wat
<!--more-->
Selain karena aksesibilitas, menurut Arief minimnya wisatawan mancanegara tersebut juga karena Candi Borobudur kurang terkenal misalnya dibanding Angkor Wat.
Baca juga: Mengintip Borobudur Mandi, Kenapa Musim Hujan Semakin Sering?
Selama ini, banyak film yang dibuat di Angkor Wat sehingga membuat destinasi tersebut sangat terkenal. Misalnya Tomb Raider yang dibintangi Angelina Jolie. Terlebih film-film yang dibuat di destinasi legendaris tersebut juga meledak di pasar dunia.
Untuk mendongkrak turis Borobudur itu belum lama ini Arief mengaku mendapat instruksi langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Ada sebanyak tiga instruksi dari Pak Wapres untuk mendongkrak 10 destinasi prioritas yang sering dikenal sebagai Bali Baru, salah satunya Candi Borobudur," ujarnya.
Lebih jauh disebutkan pula bahwa menurut wapres, salah satu faktor yang membuat Borobudur kalah pamor dibanding Angkor Wat, adalah karena Borobudur tidak memiliki legenda yang disebarluaskan sehingga kurang dikenal.
Oleh karena itu, Jusuf Kalla memerintahkan agar dirinya menyelenggarakan seminar tentang Legenda Borobudur. Seminar tersebut atas permintaan Wakil Presiden musti diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada.
"Dari sisi atraksi mungkin tidak jadi masalah ya karena sudah ada pengakuan dari UNESCO. Hanya saja dari sisi legenda memang belum ada," ujarnya.
Instruksi dari wapres untuk Kementerian Pariwisata itu pertama melakukan koordinasi dengan delapan kementerian untuk memikirkan kebijakan mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke Borobudur. Instruksi yang kedua menyelenggarakan forum Legenda Borobudur dan yang terakhir mengawal kesiapan stakeholder pelaku wisata agar saat bandara internasional Kulon Progo beroperasi sudah siap semua.
"Stakeholder baik di pusat maupun daerah untuk segera memulai promosi tentang Borobudur terkait nanti dibukanya bandara baru di Kulonprogo," ujarnya.
Baca juga: Yang Manis atau Asin, Camilan Serba Singkong dari Borobudur