Bandara Khusus LCC, Penentu Utama Jumlah Kunjungan Wisman

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Desember 2018 10:30 WIB

Penerbangan internasional pertama dari Banyuwangi dengan maskapai Citilink dengan tujuan Kuala Lumpur, 19 Desember 2018. (Dok. Kemenpar)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata mencanangkan program super extra ordinary sebagai senjata pamungkas dalam mencapai target 20 juta wisman tahun depan. Program tersebut menyangkut tiga hal, yakni border tourism, tourism hub, dan low cost terminal (LCT).

"Program ini sebagai strategi bauran dari tiga program yakni; ordinary, extra ordinary, dan super extra ordinary," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (20/12).

Arief Yahya memaparkan program ordinary dijalankan seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti promosi BAS (Branding, Advertising, Selling) dengan continuous improvement secara dinamis, sedangkan program extra ordinary yang diluncurkan tahun 2018 yaitu Incentive (penerbangan), Hot Deals, dan Competing Destination Model. Sementara itu program super extra ordinary, merupakan program istimewa yang sengaja disimpan untuk menjadi senjata pamungkas.

Ia menyatakan untuk program low cost terminal akan diterapkan tahun depan. Selama ini terjadi kesalahan dalam memilih vehicle untuk konektivitas udara. Wisman yang datang ke Indonesia tahun 2017 lebih dari 55 persen menggunakan Full Service Carrier (FSC) dan sisanya menggunakan Low Cost Carrier (LCC). Namun, ternyata pertumbuhan FSC hanya 12 persen, jauh di bawah LCC yang tumbuh 21 persen per tahun. “Maka, LCC adalah senjata ampuh untuk mendorong pertumbuhan jumlah wisman," kata Arief Yahya.

Nah, untuk mendorong pertumbuhan LCC, Indonesia harus mempunyai Low Cost Terminal (LCT). "Saya tegaskan bahwa LCT merupakan salah satu penentu utama keberhasilan target kunjungan 20 juta wisman pada tahun 2019,” ucap Menpar.

Advertising
Advertising

Border tourism juga akan digarap serius tahun depan. "Ini merupakan cara efektif untuk mendatangkan wisman dari negara-negara tetangga,” katanya. Wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan secara geografis sehingga wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi kita. Kedua, mereka juga memiliki kedekatan kultural dan emosional sehingga lebih mudah didatangkan. Ketiga, potensi pasar border tourism ini sangat besar baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua New Guinea, maupun Timor Leste.

Baca Juga: Kunjungan Wisman Meleset, Pencapaian Devisa Melebihi Target

Program tourism hub juga menggunakan strategi "menjaring di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya". Maksudnya, wisman yang sudah berada di hub regional seperti Singapura dan Kuala Lumpur ditarik untuk melanjutkan liburan ke Indonesia. “Salah satu persoalan pelik pariwisata kita adalah minimnya direct flight dari originasi. Direct flight kita misalnya dari originasi Cina mencapai 50 persen, artinya 50 persen sisanya masih transit dari Singapura, Kuala Lumpur, atau Hong Kong. Sementara negara tetangga seperti Thailand atau Malaysia direct flight-nya sudah mencapai 80 persen," papar Arief Yahya.

Ia menyebutkan mendatangkan direct flight dari originasi bukanlah hal gampang. "Saya minta direct flight dari India ke Bali tiga tahun nggak dikasih. Akan jauh lebih mudah jika kita menjaring di hub-hub regional yang sudah banyak wisatawannya".

Arief Yahya memperkirakan jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura selain orang Indonesia selama 12 bulan terakhir hampir mencapai 12 juta pax. Sementara wisman ke Indonesia yang transit di bandara Singapura jumlahnya tidak sampai 700 ribu. "Artinya peluang untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta lebih itu masih terbuka luas".

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

5 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

10 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

11 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya