Kawasan Banten Lama akan Diurus Badan Pengelola Khusus

Rabu, 14 November 2018 16:49 WIB

Sejumlah personil TNI-Polri membersihkan halaman Mesjid Atsauroh saat Apel Baksos Sinergi TNI-Polri di Serang, Banten, 12 Mei 2018. Bulan puasa atau Ramadan di Indonesia akan dimulai pada pertengahan Mei 2018. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Provinsi Banten tengah menyiapkan Badan Pengelola Kawasan Wisata Banten Lama yang berfungsi sebagai manajemen terpadu kawasan wisata tertua di Banten itu. " Mengelola kawasan ini menjadi lebih baik, sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, M. Yanuar, di Tangerang, Rabu, 14/11

Langkah itu dilakukan dalam upaya pemerintah menertibkan dan penataan kawasan wisata bersejarah dan ziarah banten Lama yang berada di Desa Kademangan, Kota Serang itu. "Ini juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekitar," kata Yanuar.

Yanuar mengakui, salah satu penyebab semrawutnya Banten Lama sejak dulu karena tidak ada pengelolaan yang terpadu. Badan Pengelola ini, kata Yanuar, sejalan dengan rencana revitalisasi kawasan wisata bersejarah tersebut yang saat ini sedang dilakukan.Foto yang diambil pada Rabu, 7 November 2018 ini menunjukkan pengemis yang masih beroperasi di kawasan Banten Lama meski jumlahnya telah berkurang. Gubernur Banten Wahidin Halim berencana menyekolahkan anak pengemis supaya berdayaguna. TEMPO/AYU CIPTA

Selain merevitalisasi situs situs bersejarah di kawasan cagar budaya itu, Yanuar mengatakan, pemerintah Provinsi Banten juga fokus terhadap penanganan masalah sosial yang ada di kawasan tersebut. "Kami melakukan penanganan pengemis, pasar, tukang parkir, tempat parkir dan Terminal," katanya.

Nantinya, kata Yanuar, seluruh pedagang kaki lima, tempat parkir dan Terminal akan disatukan di lokasi kawasan penunjang wisata yang berada dalam kawasan itu. Pedagang, dan parkir kendaraan yang selama ini menyemut di sekitar Masjid Agung dan makam Sultan Agung akan dikosongkan dan dipindahkan ke kawasan penunjang itu. "Sementara pengemis dan tukang parkir akan kami lakukan pembinaan dan pelatihan."

Advertising
Advertising

Rencananya, kata Yanuar, warga sekitar yang sudah dilatih akan dipekerjakan di rumah zikir, rumah plastik dan bisa juga menjadi pemandu wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati optimis penataan kawasan wisata Banten Lama akan menggenjot wisatawan hingga tiga kali lipat dari jumlah pengunjung yang ada selama ini. Eneng mengatakan revitalisasi kawasan Banten saat ini masih berlangsung dan belum selesai. Namun, gelombang pengunjung ke kawasan wisata tertua di Banten itu diperkirakan terus berdatangan.<!--more-->

"Setelah kegiatan HUT Banten dan Hari Santri banyak pengunjumg yang ingin melihat proses perubahan yang sedang dilaksanakan," kata Eneng.

Menurut Eneng, kunjungan wisatawan ke kawasan Banten Lama menduduki peringkat ke dua setelah Anyer-Carita. Dan Banten Lama masuk dalam 5 destinasi dengan pengunjung terbanyak atau terpopuler di Banten yaitu Pantai Anyer Carita, Sawarna, Baduy, Tanjung Lesung.

Pemerintah Provinsi Banten melakukan penataan kawasan Banten Lama yang dimulai tahun 2018 ini. Penataan meliputi pusat-pusat Kesultanan Banten, seperti Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten Lama, dan tempat-tempat lain di wilayah tersebut. “Tempat-tempat yang bersejarah seperti tempat pemandian, Watu Gilang akan kita hidupkan, karena itu nilai budaya yang sifatnya sakral,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim.

Setelah ditata, di area kawasan pusat kesultanan juga akan dikenalkan beragam seni budaya Banten, seperti debus. “Jadi pendekatannya sangat holistik, jadi orang datang ke sini (Banten Lama) tidak sekadar berdoa ke masjid (Masjid Agung Banten Lama), tapi dia (Banten Lama) juga ikut menghadirkan budaya,” tuturnya.

Penataan Banten Lama yang dilakukan secara bersama itu bertujuan membangun citra baik Banten Lama, karena cagar budaya ini menjadi magnet wisata sejarah di Banten. “Intinya kita akan melakukan penataan agar bisa menyajikan satu konsep. Ini tempat bersejarah, ini tempat peradaban tempat jayanya Banten, kesan ini harus kita bangun,” kata Wahidin.

Banten lama banyak menyimpan tentang perkembangan sejarah Kesultanan Islam di Banten. Di tempat ini terdapat banyak situs dan monumen peninggalan dari Kerajaan Banten, di antaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan lain-lain.

Situs Banten Lama terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Memasuki pintu gerbang situs Banten sepintas terasa terbawa ke cerita masa lalu. Setiap tahun ratusan peziarah dan wisatawan datang untuk menikmati keindahan peninggalan Kesultanan Banten di kawasan Banten lama.

JONIANSYAH HARDJONO (Tangerang)

Berita terkait

Khazanah Ramadan: Sejarah Masjid Agung Banten dengan Warna Lokal, Cina dan Belanda

5 April 2023

Khazanah Ramadan: Sejarah Masjid Agung Banten dengan Warna Lokal, Cina dan Belanda

Masjid Agung ini terletak di Banten Lama, Kota Serang, Provinsi Banten yang pembangunannya melibatkan 3 arsitek, yakni Indonesia, Cina dan Belanda.

Baca Selengkapnya

Kawasan Banten Lama Kebanjiran, Gubernur Wahidin Perintahkan Sedot Air

1 Maret 2022

Kawasan Banten Lama Kebanjiran, Gubernur Wahidin Perintahkan Sedot Air

Gubernur Banten Wahidin Halim meminta anak buahnya segera mengatasi banjir di Kota Serang dan kawasan Banten Lama.

Baca Selengkapnya

6 Objek Wisata yang Bisa Disinggahi saat Napak Tilas Banten Lama

11 November 2018

6 Objek Wisata yang Bisa Disinggahi saat Napak Tilas Banten Lama

Di akhir pekan, seru juga jalan-jalan ke kawasan Banten Lama yang akan menjadi ikon Provinsi Banten. Apalagi penataan kembali kini telah dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pedagang dan Pengemis di Kawasan Banten Lama akan Ditertibkan

9 November 2018

Pedagang dan Pengemis di Kawasan Banten Lama akan Ditertibkan

Tahap pertama penataan Banten Lama meliputi kawasan Masjid Agung, makam Sultan Agung dan Keraton Surosowan.

Baca Selengkapnya