Mengenal Adat Kansoda'a di Pembukaan Wakatobi Wave

Reporter

Tempo.co

Selasa, 13 November 2018 14:29 WIB

Adat Kansoda'a yang ditampilkan dalam pembukaan Wakatobi Wonderful Festival and Expo, atau Wakatobi Wave 2018, Ahad, 11/11. Dokumen: Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Wakatobi - Kabupaten Wakatobi dikenal dengan alam bawah lautnya yang indah. Namun Wakatobi juga memiliki budaya yang beragam, salah satunya Kansoda’a. Kekayaan budaya itu disajikan dalam pembukaan Wakatobi Wonderful Festival and Expo, atau Wakatobi Wave 2018, Ahad, 11/11.

Pembukaan Wakatobi Wave 2018 digelar di Lapangan Merdeka, Wangiwangi, Wakatobi, Minggu. Event ini diawali dengan karnaval budaya. Sejumlah kecamatan, dinas, dan institusi di Wakatobi ambil bagian dalam karnaval.

Namun, yang paling ditunggu adalah prosesi adat Wakatobi, Kansoda’a. Dalam kegiatan yang dilakukan setahun sekali ini, para wanita didandani dengan pakaian adat lengkap dengan aksesoris berwarna cerah.

Para perempuan belia itu duduk di atas tandu kayu berukuran besar dan diarak. Sepanjang jalan mereka akan bernyanyi dan berteriak-teriak. Tak hanya itu, mereka juga mengguncangkan tandu ke segala arah. Seakan-akan, bobot tandu ringan. Sementara perempuan yang mereka angkat tidak boleh menunjukkan rasa takut sebagai simbol kedewasaan.

Atraksi ini sangat menarik perhatian. Seperti dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 12/11, Asisten Deputi Strategi Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata Hariyanto yang ikut menyaksikan acara itu memberikan acungan jempol. “Ada keunikan dan kearifan lokal dari acara ini. Ini sangat penting sebagai 100 Calendar of Event. Dan, itulah ciri dari pariwisata,” kata Hariyanto.

Advertising
Advertising

Menurut Hariyanto, yang harus dilakukan Wakatobi sekarang adalah memetakan wisatawan. Kalau wisatawan nusantara, saya rasa sudah melebihi target. Kalau wisatawan mancanegara, sudah sekitar 300.000. Yang harus dilakukan adalah mengetahui karakter wisatawan yang pas.

“Misalnya, Manado cocok buat wisatawan Tiongkok. Sedangkan Wakatobi sepertinya cocok untuk wisatawan Eropa dan Amerika. Karena bagus untuk diving dan snorkeling,” tambah Hariyanto.

Bupati Wakatobi H Arhawi mengatakan keindahan alam dan bawah laut Wakatobi tidak diragukan. Tapi, Wakatobi juga punya kekayaan budaya yang tidak kalah cantik. “Masyarakat Wakatobi sangat antusias dengan pariwisata. Antusias masyarakat adalah bukti jika Wakatobi siap bertransformasi menjadi daerah budaya,” papar Arhawi,

Arhawi pun menilai pariwisata berimbas sangat positif terhadap pembangunan. Mislanya, pembangunan infrastruktur sangat terasa. Seperti pembangunan Bandara Matahora, pelabuhan ferry, jalan, dan objek daya tarik wisata. “Ini dampak penetapan Wakatobi jadi destinasi prioritas. Wakatobi kini bukan hanya kebanggaan warganya saja. Tetapi juga kebangaan Indonesia,” kata Arhawi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat senang dengan geliat yang dilakukan Wakatobi. Wakatobi mampu memperkenalkan budayanya dengan baik. Hal ini sangat penting. Karena, budaya semakin dilestarikan semakin menghasilkan. Semakin punya nilai jual. Kini Wakatobi bisa menjual nature dan culture ke wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.

Berita terkait

Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

9 Juni 2022

Jokowi Bertolak ke Wakatobi Pagi Ini, Lepas Tukik dan Bagikan Bansos

Usai penyerahan sertifikat, Jokowi bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Pagi untuk menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

14 Agustus 2021

Poles 6 Titik Wisata di Wakatobi, Kemenpar Gelontorkan Dana Rp 36 Miliar

Kementerian Pariwisata menggelontorkan dana Rp 36 miliar untuk penataan kawasan wisata Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

30 Mei 2019

Okky Madasari Ajak Pembaca Mata dan Manusia Laut Berlabuh di Bajo

Buku ketiga dari serial novel anak karya Okky Madasari kini mengisahkan petualangan Mata dan Manusia Laut

Baca Selengkapnya

Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

18 Mei 2019

Ringgo Agus Rahman Raih Sertifikat Diving, Ngebut Jelajah 4 Titik

Ringgo Agus Rahman langsung ke sejumlah tempat yang memiliki pemandangan bawah laut yang eksotis setelah mengantongi sertifikat menyelam.

Baca Selengkapnya

Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

3 Agustus 2018

Pelni Buka Paket Wisata Bahari ke Wakatobi, Biayanya Rp 1,7 Juta

Paket Wisata Wakatobi Pelni Wisata dimulai Agustus 2018 ini.

Baca Selengkapnya

Clean Beach Up di Taman Nasional Wakatobi Angkut 1,7 Ton Sampah

27 Maret 2018

Clean Beach Up di Taman Nasional Wakatobi Angkut 1,7 Ton Sampah

Sejumlah komunitas peduli lingkungan kompak melakukan aksi bersih sampah di kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

27 Februari 2018

Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

Mahasiswa UNS Surakarta tewas saat snorkeling di salah satu spot penyelaman Sombu Wangi-wagi, Kabupaten Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

3 September 2017

Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

PLN mengirim 1 genset berdaya 1 megawatt ke Wakatobi untuk
membantu meningkatkan jumlah wisatawan ke kawasan ini.

Baca Selengkapnya

Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

17 Agustus 2017

Puluhan Penyelam Gelar Upacara Kemerdekaan di Dasar Laut Wakatobi

Puluhan penyelam turut merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-72 dengan melakukan upacara di dasar Laut Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

16 Agustus 2017

Wakatobi dan Baubau Pintu Masuk Barang Ilegal  

Wakatobi dan Baubau disinyalir menjadi salah satu pintu masuknya barang-barang ilegal ke Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya