TEMPO.CO, Mataram - Enam bandar udara (bandara) di Indonesia menerima penghargaan sebagai Bandar Udara Sehat 2018 dari Kementerian Kesehatan.Salah satu yang menerima penghargaan tersebut adalah Lombok International Airport yang dikelola PT Angkasa Pura I Persero.

Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kirana Pritasari di Indonesian Convention Exhibition (ICEBSD City, Tangerang, Banten, Sabtu 10 November 2018. Adapun bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) adalah Lombok International Airport, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara Adi Soemarmo - Solo. Sedangkan bandara yang dikelola PT AP II Persero yaitu Bandara Fisabilillah Tanjung Pinang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten.

Penghargaan yang diterima LIA diberikan oleh Kirana Pritasari kepada General Manager LIA I Gusti Ngurah Ardita. Menurutnya, penerimaan penghargaan tersebut merupakan momentum untuk menata Lombok International Airport menjadi lebih baik ke depan. ''Setara dengan bandara lainnya yang telah maju baik di tingkat nasional maupun internasional, '' katanya.

I Gusti Ngurah Ardita, menyampaikan terimakasih kepada komunitas bandara khususnya Karantina Kesehatan Pelabuhan, serta manajemen dan staf PT. AP I LIA yang telah mendukung dan mempersiapkan program ini dengan baik.

Pemberian penghargaan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasiobal ke-54 Tahun 2018. Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat kepada stakeholder Kemenkes RI atas prestasi dalam melaksanakan program kerja bidang kesehatan, khususnya dalam menjaga lingkungan sehat di wilayah bandar udara.

Penghargaan ini diberikan kepada bandar udara yang sudah memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 th. 2014 tentang Penyelenggaran Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat merupakan penghargaan yang rutin diselenggarakan tiap tahun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)