Itik Ikut Berpacu di Etape 6 Tour de Singkarak di Payakumbuh

Reporter

Antara

Sabtu, 10 November 2018 20:00 WIB

Dua ekor itik terbang beradu kecepatan menuju garis finish saat gelaran lomba tradisional, Pacu Itiak, di sela berlangsungnya ajang balap sepeda Tour de Singkarak 2012 di Payakumbuh, Sumatera Barat, Rabu (6/6). Pacu Itiak (itik) merupakan satu olah raga tradisional khas Minangkabau, khususnya masyarakat wilayah Payakumbuh. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah itik sawah kut berpacu di etape enam balap sepeda Tour de Singkarak (Tds) 2018 di Payakumbuh, Sumatera Barat, Jumat sore, 9 November 2018. Namun, bukan sembarang itik yang ikut berlomba melintasi garis finish di depan Kantor Wali Kota Payakumbuh. Mereka adalah itik pembalap di tradisi khas pacu itik di Payakumbuh.

"Kebudayaan pacu itik ini sudah ada sejak 1927," kata Ketua Persatuan Terbang Itik Luhak Limapuluh, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota Datok Parmato Alam ketika ditemui di Payakumbuh. Tradisi pacu itik telah dilestarikan secara turun temurun di kota ini.

Menurut Datok, sejarah pacu itik diawali dengan kejadian sehari-hari para petani di sawah setempat. "Kalau di Payakumbuh kan sawah pakai jenjang-jenjang. Pas orang ternak itik, itik dia lompat sawah jenjang itu, terbang dia. Di sana lah cikal bakalnya, itik ini ada potensi bisa terbang," kata Datok, yang juga Ketua DPRD Payakumbuh itu.

Pemerintah setempat pun sudah menjadikan pacu itik sebagai kalender tahunan di bawah pembinaan pemerintah kota dan kabupaten melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Bahkan, dibuatkan turnamen dan gelanggang pacu itik. Ada enam gelanggang pacu itik di Kabupaten Lima Puluh Kota dan enam lagi di Kota Payakumbuh.

Turnamen pacu itik itu digelar pada bulan Juli setiap tahunnya. Dalam sepekan ada dua hari yang dipergunakan untuk menggelar Grand Prix Pacu Itik. Nomor yang dilombakan mulai dari 800 meter, 1.000 meter, 1.200 meter, 1.400 meter, dan 1,600 meter. "Ketika lomba, bisa ada 700 itik yang ikut per nomornya," ucap Datok. Nomor 1.600 menjadi nomor yang paling bergengsi.

Baca Juga:

Kampung Rendang Payakumbuh Memiliki Puluhan Jenis Rendang

Bagikan Cinderamata, Solok Genjot Promosi saat Tour de Singkarak

Tahun 2017, pemerintah setempat menyediakan hadiah sepeda motor bagi para pemenang, sementara itu pada tahun ini disediakan tiga sapi simental sebagai hadiah utama.

Pemenang ditentukan berdasarkan itik yang terbang lurus dan tercepat mencapai garis finis. Itik yang dilombakan pun mayoritas adalah itik yang masih "perawan", betina usia empat hingga enam bulan yang belum pernah bertelur. "Masih gadis," ujar Datok.

Kenapa yang dipakai itik betina? "Kalau yang jantan bisa juga, tapi sayangnya yang jantan ini tidak mau melewati yang betina, tidak mau menang dia, sehingga itik ini mayoritas betina," kata Datok.

Harga seekor itik pacuan bisa mencapai ratusan ribu hingga dua juta rupiah. Para "atlet" pacu itik pun mendapat asupan makanan yang tidak sembarangan. Itik-itik pacuan bisa memiliki diet berupa ramuan yang dibuat dari telur dan bahan-bahan tradisional lain.

Sore itu, enam joki itik bersiap memegang itik-itik mereka sambil menuju aba-aba yang diucapkan pemandu lomba. Teknik para joki melepas itik ke udara menjadi penentu keberhasilan itik menyentuh garis finis. Tampak tiga itik berhasil melintasi finish, sementara yang lainnya mendarat sebelum garis akhir.

Advertising
Advertising

Kabut asap menyelimuti kawasan Lembah Harau, Limapuluhkota, Sumbar, Kamis (20/2). ANTARA/Iggoy el Fitra

Selain menikmati pacu itik, wisatawan yang sedang berkunjung ke Lima Puluh Kota dan Payakumbuh bisa juga menyempatkan diri mampir menikmati Lembah Harau, salah satu lembah terindah di Indonesia yang memiliki jajaran air terjun yang tinggi

Berita terkait

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

13 jam lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

12 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

15 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

15 hari lalu

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

21 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

24 hari lalu

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

36 hari lalu

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.

Baca Selengkapnya

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

41 hari lalu

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

48 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya