TEMPO.CO, Cirebon - Pengusaha batik Cirebon, Jawa Barat, menggelar festival topeng untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa, 2 Oktober. Tujuan penyelenggaraan festival adalah agar masyarakat kembali antusias terhadap batik.

"Pada peringatan Hari Batik Nasional, kita menggelar berbagai macam perlombaan dan juga festival topeng," kata Pengusaha Batik Trusmi Cirebon, Ibnu Riyanto di Cirebon, Senin, 1/10. Ibnu mengatakan festival topeng ini juga salah satu upaya melestarikan seni asal Cirebon itu. Jadi kegiatan ini adalah mengkombinasikan kedua ciri khas Cirebon.

Ia juga berharap festival bisa memancing wisatawan untuk datang. Dia mengatakan saat ini usaha batik sedang menurun, karena masyarakat kurang tertarik lagi pada batik. Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan pada periode 2008-2011 ketika batik baru ditetapkan sebagai warisan Indonesia.

"Setelah ada klaim dari Malaysia, usaha batik sangat maju pesat yaitu di tahun 2008-2011, namun saat ini agak lesu," ujarnya. Karena itu ia ingin menggelorakan kembali rasa cinta masyarakat terhadap batik, salah satunya melalui festival.

Sekretaria Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengapresiasi penyelenggaraan festival tersebut. Dia mengimbau masyarakat agar kembali mencintai batik dengan cara membeli busana tersebut dan memakainya. “Agar semua komponen bisa merasakan manfaat batik.”

Untuk ASN Jabar, kata Iwa, saat ini sudah diwajibkan mengenakan baju batik selama dua hari kerja, yakni pada Kamis dan Jumat. Langkah tu merupakan salah satu bukti kongkrit Pemprov membantu para pengusaha dan perajin batik. Pada Hari Batik Nasional tentu saja juga layak memakai baju batik.

ANTARA