Ini Sebab Malam Sura Mangkunegaran dan Kasunanan Selisih Sehari

Senin, 10 September 2018 17:39 WIB

Para abdi dalem Pura Mangkunegaran melakukan kirab peringatatan malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 24 Oktober 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pura Mangkunegaran Solo menggelar kirab untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau yang sering disebut Malam Sura, Senin malam 10 September 2018. Sedangkan Keraton Kasunanan baru akan menggelarnya pada Selasa malam.

Perbedaan waktu pelaksanaan kirab Malam Sura terjadi lantaran perbedaan kalender yang digunakan kedua pewaris Mataram Islam itu. "Kami memilih menggelar acara sesuai kalender resmi pemerintah," kata panitia Kirab Malam Sura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, Senin, 10/9.

Sebenarnya, Mangkunegaran juga memiliki penanggalan sendiri yang mengacu pada penanggalan Sultan Agung. Dalam penanggalan itu, malam Sura memang selisih satu hari dengan Tahun Baru Muharram sesuai penanggalan pemerintah.Kawanan Kerbau `Bule` keturunan Kerbau Pusaka Keraton Kyai Slamet dipersiapkan mengikuti kirab peringatan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, 21 September 2017. Berdasarkan perhitungan setempat, Keraton Surakarta Hadiningrat memperingati malam Tahun Baru Jawa satu Muharram atau Suro sehari lebih lambat daripada keraton-keraton eks-Kesultanan Mataram Islam lainnya. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Menurut Joko, ada beberapa alasan yang membuat Mangkunegaran menggunakan kalender ini. Salah satunya, Mangkunegaran merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga memilih menggunakan penanggalan resmi pemerintah.

Selain itu, dia khawatir banyak masyarakat yang kecele jika pihaknya tetap menggelar kirab sesuai kalender Sultan Agung. "Masyarakat tahunya malam tahun baru jatuh pada Senin malam," katanya.

Advertising
Advertising

Sedangkan Keraton Kasunanan Surakarta tetap memilih melaksanakan acara itu sesuai kalender Sultan Agung. "Berbedaan kalender hal yang lumrah, biasanya hanya selisih sehari," kata salah satu kerabat keraton, KGPH Dipokusumo.

Menurutnya, penanggalan Sultan Agung memang berbeda dengan kalender masehi maupun hijriyah. "Sultan Agung menggabungkan penanggalan Saka dengan Hijriyah," katanya menjelaskan. Meski terkadang terjadi selisih, pihaknya tetap mempertahankan penggunaan kalender Sultan Agung sebagai bentuk pelestarian budaya.

AHMAD RAFIQ (Surakarta)

Berita terkait

Sego Gurih, Pelengkap Ritual Malam Sura di Keraton Yogyakarta

12 September 2018

Sego Gurih, Pelengkap Ritual Malam Sura di Keraton Yogyakarta

Makan bersama dengan menu nasi gurih (sego gurih) pada malam Sura tak pernah ketinggalan di Keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kebo Bule jadi Cucuk Lampah Kirab Malam Sura Keraton Surakarta

12 September 2018

Kebo Bule jadi Cucuk Lampah Kirab Malam Sura Keraton Surakarta

ujuh ekor kerbau albino atau kebo bule diikutkan dalam kirab malam Sura yang digelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta

Baca Selengkapnya

2 Putri Sultan HB X akan Lepas Laku Mubeng Beteng di Malam Sura

10 September 2018

2 Putri Sultan HB X akan Lepas Laku Mubeng Beteng di Malam Sura

Lampah Budaya Mubeng Beteng menyambut datangnya Tahun Baru Jawa 1 Surya 1952 Be atau malam sura di Keretaon Yogyakarta dilakuka Selasa 11/9

Baca Selengkapnya

Malam Sura, Kirab Pura Mangkunegara Dilakukan dengan Tapa Bisu

10 September 2018

Malam Sura, Kirab Pura Mangkunegara Dilakukan dengan Tapa Bisu

Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar kirab untuk menyambut datangnya Tahun Baru Jawa atau yang sering disebut Malam Sura, Senin malam

Baca Selengkapnya

Malam Sura, Semua Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup

10 September 2018

Malam Sura, Semua Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup

Malam Sura, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu Ds) menutup jalur pendakian Gunung Lawu agar tak jatuh korban.

Baca Selengkapnya

Cara 3 Daerah Menyambut Datangnya Malam Sura

10 September 2018

Cara 3 Daerah Menyambut Datangnya Malam Sura

Beragam cara daerah-daerah di Indonesia menandai datangnya 1 Muharram atau malam Sura dalam penanggalan Jawa

Baca Selengkapnya

Libur Tahun Baru Islam, 1 Muharam, dan Tradisi Malam 1 Sura

10 September 2018

Libur Tahun Baru Islam, 1 Muharam, dan Tradisi Malam 1 Sura

Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah jatuh pada Selasa, 11 September 2018. Muslim diberbagai tempat merayakan kegiatan seperti karnaval.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kerbau Bule akan Ikut Kirab Malam Sura Keraton Surakarta

8 September 2018

Tujuh Kerbau Bule akan Ikut Kirab Malam Sura Keraton Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab pusaka dalam rangka menyambut Tahun Baru Jawa atau yang juga dikenal sebagai Malam Sura.

Baca Selengkapnya