Malam Sura, Semua Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup
Reporter
Nofika Dian Nugroho (Kontributor)
Editor
Tulus Wijanarko
Senin, 10 September 2018 13:59 WIB
TEMPO.CO, Madiun- Madiun – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu Ds) menutup jalur pendakian Gunung Lawu agar tak jatuh korban paska terjadinya kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu wilayah Magetan, Ngawi, dan Karanganyar (Jawa Tengah) beberapa hari terakhir. Penutupan juga berlaku malam ini, yakni tepat pada pergantian dalam kalender Jawa yang dikenal dengan malam Sura.
“Sekarang (api) sudah padam. Tapi, kami tetap menutup jalur pendakian (melalui Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur) karena masih rawan terbakar,’’ kata juru bicara KPH Lawu Ds Arifin, Senin, 10 September 2018. Penutupan jalur pendakian yang dimulai Senin, 10/9, pagi tadi, seiring tingginya antusias warga mendaki pada Malam Sura.
Sejumlah warga menjalankan tradisi penyambutan malam Sura dengan beberapa ritual. Salah satu lokasi favorit yang dikunjungi adalah Gunung Lawu.
Penutupan itu berlaku di semua jalur pendakian, yakni Cemoro Sewu, Cemoro Kandang dan Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah. “Kami sudah berkoordinasi dan tidak ingin kejadian pada 2015 terulang lagi,’’ ujar Arifin.
Kebakaran hutan di Gunung Lawu pada tiga tahun silam menelan beberapa korban jiwa. “Maka, kami pengelola (jalur pendakian Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, dan Candi Cetho) sepakat menutup jalur pendakian menjelang tahun baru Suro kali ini,’’ kata Arifin.
Kendati demikian, sejumlah pendaki sudah terlanjur naik melalui Cemoro Sewu pada hari Minggu kemarin. Perhutani bersama pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berusaha mencari pendaki tersebut. Mereka diminta turun untuk menghindari terjadi kecelakaan akibat kebakaran hutan yang masih rawan terjadi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Feri Yoga Saputra, mengatakan bahwa potensi lain kecelakaan para pendaki akibat terjadinya badai di puncak Gunung Lawu. “Fokus kami hari ini mengevakuasi pendaki yang sudah naik. Semua (pendaki) harus turun karena ada titik (api) di Ngawi yang berpotensi mengancam pendaki,’’ Feri menjelaskan.
NOFIKA DIAN NUGROHO (Madiun)