Peluit Kapal Bersahut Debur Ombak di Pantai Bias Tugel, Padangbai

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 September 2018 15:27 WIB

Wisatawan asing memilih Pantai Bias Tugel di Padangbai, Karangasem, Bali untuk berjemur dan bersantai. Tempo/Rita Nariswari

TEMPO.CO, Jakarta - Padangbai dikenal sebagai pelabuhan yang sibuk di Pulau Bali. Kapal dari berbagai daerah berlabuh di sini. Suara peliut kapal kerap terdengar menyatu dengan debur ombak. Namun, tak berarti tak ada tempat yang tenang untuk bersantai menikmati pasir putihnya.

Tak jauh dari Pelabuhan Padangbai yang termasuk Kabupaten Karangasem ini ada sebuah pantai yang banyak diburu turis asing. Pantai Bias Tugel memang harus dicapai dengan jalan berliku. Jalan masuknya ke arah kanan tepat sebelum gerbang pelabuhan. Beberapa homestay terlihat berderet di jalan yang dikenal sebagai Gang Mumbul itu.

Setelah melalui jalan selebar satu kendaraan roda empat, dengan melipir ke perbukitan, sekitar 600 meter, baru jalan kecil itu berujung pada jalan yang diapit dua tembok dan terlihat deretan mobil di sisi kanan. Pada titik tersebut kendaraan harus berhenti. Namun, ruang parkir yang sempit, membuat kendaraan yang ke luar pun harus mundur.

Gerbang masuk dijaga beberapa pemuda setempat yang menarik retribusi. Saya menembus panas di antara dua dinding tembok, menuruni tangga hingga bertemu dengan lubang pada dinding kiri. Di sini lah saya harus berbelok menjejaki jalan setapak di antara pepohonan. Suara debur ombak begitu nyaring terdengar. Di ujung bukit, terlihat pantai berpasir putih, tapi saya harus menuruni bukit terlebih dulu.

Suasana di Pantai Bias Tugel, Padangbai, Karangasem Bali. Kebanyakan yang datang turis asing. Tempo/Rita Nariswari

Advertising
Advertising

Panjang pantai hanya sekitar 400 meter, di tepian ada beberapa warung. Namun, rupanya menjadi pilihan sejumlah turis asing. Terlihat payung besar warna warni menjadi tempat berteduh manakala sinar surya terlalu kuat.

Saya kali ini memilih untuk duduk manis, teriknya terlalu menyakitkan kulit. Meski para pemilik kulit pucat terlihat asyik bergumul dengan ombak di tepi pantai. Ketika perlahan mentari mulai beranjak turun, dan teriknya tak terlalu kuat, baru saya menginjakkan kaki di pantai berpasir halus nan putih itu. Suara peluit kapal memang sesekali terdengar, tapi cepat hilang karena suaranya dibalas debur ombak cukup kencang.

Baca Juga:

Sedapnya Menu Serba Ikan Khas Klungkung Bali

Menikmati Pizza Sambal Matah di Bali

Sudah ada beberapa warung yang menyediakan, camilan dan makanan sehingga cukup aman bagi yang ingin berlama-lama di sini. Cuma kebanyakan turis asing ke pantai di Padangbai ini memang datang untuk berjemur. Ombak yang yang besar tak memungkinkan untuk bermain di laut terlalu jauh. Tapi sekadar untuk menikmati sore, sembari melihat kapal besar melaju, bisa menjadi pilihan yang tetap mengasyikkan. Apalagi pasir pantainya begitu lembut.

Berita terkait

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

5 hari lalu

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.

Baca Selengkapnya

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

6 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

6 hari lalu

Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

Bali memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

9 hari lalu

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

10 hari lalu

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

11 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya