Serunya Melihat Dodol Betawi Dimasak Langsung di Setu Babakan

Minggu, 29 Juli 2018 19:01 WIB

Dodol betawi dimasak secara langsung pada perayaan Lebaran Betawi 2018 di Setu Babakan, Jakarta Selatan. ANTARA/Alviansyah P

TEMPO.CO, Jakarta – Dodol bisa ditemukan di mana saja di Indonesia. Makanan manis yang dikemas dengan plastik atau daun ini umumnya dijumpai di hampir semua tempat wisata di Pulau Jawa, Bali, bahkan Lombok.

Namun masing-masing daerah memiliki kekhasan masakan dodolnya. Di Jakarta, dodol lekat dengan sebutan dodol Betawi. Dodol Betawi memiliki keunikan proses memasaknya. Pembuatannya masih menggunakan cara tradisional dengan tungku dan penggorengan raksasa.

Proses memasak dodol memakan waktu selama delapan jam. Dalam jangka waktu tersebut, dodol kudu terus-terusan diaduk supaya kental dan rasanya tidak rusak.

Uniknya cara memasak dodol Betawi dapat dijumpai di Setu Babakan pada 27-29 Juli 2018. Tepat di tepi danau alias setu di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, terdapat beberapa tenda yang menjajakan dodol Betawi serta menyajikan proses pembuatannya secara langsung.

Pembuatan ini dilakukan oleh dua ahli masaknya, yakni Dani dan Iwan. Mereka bekerja untuk Dodol Betawi Pak Satibi. Keduanya bergiliran mengaduk dodol menggunakan kayu. Kuali wadah dodol itu berdiameter satu meter.

Advertising
Advertising

Baca Juga:
Kuliner Khas Betawi yang Sudah Punah dan yang Masih Bertahan
Di Tempat-tempat Ini Masih Tersedia Kuliner Khas Betawi

Sambil memasak, Dani dan Iwan juga melayani para pengunjung. Sebelum membeli dodol, tamu-tamunya boleh mencicipi adonan lebih dulu yang diaduk dalam kuali memakai sendok yang sudah disediakan.

Mereka juga bisa bertanya-tanya soal bumbu dan bahan yang digunakan untuk memasak dodol. Dani dan Iwan menjelaskan, bahan yang dipakai untuk membuat dodol tergolong sederhana. Di antaranya beras putih, beras ketan, kelapa untuk santan, gula merah, dan gula putih.

Mulanya, santan lebih dulu dimasak. Lalu tepung beras dimasukkan ke kuali berisi santan setelahnya. Kemudian, gula merah dan gula putih menyusul dituang ke adonan. Berturut-turut, beras ketan menyusul. Semua bahan itu diaduk selama 7-8 jam di atas kuali yang dibakar menggunakan kayu.

Soal rasa, dodol Betawi tergolong spesial. Sebab, tidak banyak variasinya dan masih mempertahankan rasa asli. Dodol Betawi ini memiliki varian rasa original, ketan hitam dengan wijen, dan durian.

Dodol biasanya dijual Rp 10-15 ribu untuk kemasan kecil. Sedangkan kemasan lebih besar dibanderol Rp 75 ribu. Dodol Betawi umumnya banyak dikonsumsi di Jakarta ketika Ramadan hingga Lebaran, juga saat ada hajatan khusus, semisal pernikahan atau khitanan.

ANTARA

Berita terkait

Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

20 hari lalu

Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

Komunitas di bawah kelompok kerja seni dan budaya ILUNI FIB UI itu menyiapkan program kejutan untuk memajukan pariwisata Jakarta.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

37 hari lalu

Serba-serbi Perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta Hari Ini

Gereja Katedral Jakarta mempersiapkan perayaan Tri Hari Suci Paskah dengan dekorasi ruangan yang mengusung adat Betawi dan Dayak.

Baca Selengkapnya

Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

51 hari lalu

Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

Penguatan terhadap suku Betawi dan asetnya bisa diformulasikan untuk mencari kekhususan pada RUU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pembinaan Generasi Muda di Jakarta, BRIN: K-Pop Ala Betawi, Kenapa Tidak?

22 Februari 2024

Pembinaan Generasi Muda di Jakarta, BRIN: K-Pop Ala Betawi, Kenapa Tidak?

Budaya Betawi disebut terpinggirkan pada masa Orde Lama dan Baru sebab pemerintahnya cenderung menonjolkan keberagaman etnis, bukan budaya lokal.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

15 Januari 2024

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Musisi Betawi: Seniman Dapat Apa?

Musisi Betawi Muhammad Amrullah alias Kojek merespons soal kebijakan Pemprov DKI menaikkan tarif sewa gedung pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Pantun Jawara Betawi Saat Timnas AMIN Gelar Gelar Training of Trainer Relawan

27 Desember 2023

Pantun Jawara Betawi Saat Timnas AMIN Gelar Gelar Training of Trainer Relawan

Jawara Betawi meramaikan acara ToT atau Training of Trainer Relawan Timnas AMIN di Jagakarsa.

Baca Selengkapnya

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria

Baca Selengkapnya

Asal-Usul Ayam Gohyong, Kuliner Akulturasi dari Tionghoa dan Betawi

24 Desember 2023

Asal-Usul Ayam Gohyong, Kuliner Akulturasi dari Tionghoa dan Betawi

Ayam Gohyong saat ini sedang populer di media sosial.

Baca Selengkapnya

Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Nilai Orang Betawi Belum Dapat Keadilan di Politik Jakarta

10 Desember 2023

Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Nilai Orang Betawi Belum Dapat Keadilan di Politik Jakarta

Gubernur ditunjuk presiden dalam RUU DKJ dinilai memberi peluang lebih besar terpilihnya orang Betawi sebagai pemimpin Jakarta

Baca Selengkapnya

Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Ingin Jakarta Dipimpin Orang Betawi

10 Desember 2023

Pengusul Gubernur Ditunjuk Presiden Ingin Jakarta Dipimpin Orang Betawi

Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi Zainuddin atau Haji Oding merupakan orang yang mengusulkan gubernur ditunjuk presiden dalam RUU DKJ

Baca Selengkapnya