Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Tempat-tempat Berikut Ini Masih Tersedia Kuliner Khas Betawi

image-gnews
Stand minuman bir pletok asal betawi pada Perayaan Lebaran Betawi di Lapangan Eks Djabesmen, Jakarta Utara, Senin (10/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Stand minuman bir pletok asal betawi pada Perayaan Lebaran Betawi di Lapangan Eks Djabesmen, Jakarta Utara, Senin (10/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi kuliner asli Betawi kian digeser oleh penganan-penganan cepat saji. Budayawan Betawi, Yahya Adi Saputra, mengatakan musababnya tak lain adalah tuntutan gaya hidup.

“Gaya hidup bergeser, kuliner juga bergeser. Semuanya serba instan, sedangkan kuliner Betawi tidak ada yang instan,” kata Yahya saat dihubungi pada Kamis malam, 21 Juni 2018.

Baca juga: Asyiknya Berburu Es Selendang Mayang di Setu Babakan

Proses pembuatan kuliner khas Betawi, tutur Yahya, perlu nilai-nilai kesabaran. Dalam sekali produksi, waktu untuk menghasilkan penganan khas ini bisa sampai berjam-jam, bahkan berhari-hari. Misalnya, dodol. “Perlu nilai-nilai kesabaran untuk membuat dodol. Bukan hanya bahan baku yang dibutuhkan,” kata Yahya, dalam sambungan telepon.

Proses itulah yang kadang kala tak selaras dengan pola hidup masyarakat saat ini yang menuntut serba cepat. Karenanya, tidak banyak penerus pembuat penganan tradisional.

Adanya pergeseran selera juga membuat penganan tradisional Betawi makin tergerus. Kebanyakan, kata Yahya, citarasa masakan tempo dulu itu tak banyak digemari orang-orang muda.

Tak heran bila saat ini sejumlah penganan tradisional jarang, bahkan hampir tak bisa, ditemui lagi. Ia menyebut nama sebuah produk kuliner populer selain dodol, yakni selendang mayang. Minuman khas yang lekat dengan budaya Betawi itu memang masih dikenal, tapi sulit dijumpai.

Barangkali kerak telor salah satu yang masih eksis. Sampai sekarang keberadaannya gampang ditemui di beragam festival dan tempat-tempat wisata.

Meski demikian, bila masyarakat rindu dengan kuliner khas Betawi lainnya, semisal kue kelapa, kue satu, kembang goyang, Yahya mengatakan mereka masih dapat menemui di beberapa titik. “Kalau kita mau mengeksplorasi, sebenarnya masih ada beberapa tempat yang menjual warisan kuliner Betawi,” tuturnya.

Ini tempat-tempat yang ia sarankan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Aneka ragam kue, Setu Babakan

Di Setu Babakan, Jakarta Selatan, masih Tersedia aneka ragam kue tempo dulu. Setiap akhir pekan, masyarakat dapat menyambangi tempat tersebut sekadar untuk bernostalgia.

2. Bubur Ase dan Nasi Uduk Betawi, CikiniBubur Ase, salah satu kuliner khas Betawi yang sudah langka hadir di Acara Pagelaran Pentas Seni Budaya dan Kuliner Betawi di Pasar Seni Ancol. Ahad, 15 Oktober 2017. Dewi/Tempo.

Sedangkan untuk mencari bubur ase dan nasi uduk Betawi yang otentik, Yahya menyarankan warga menyambangi Cikini.

3. Soto dan Sop Betawi, Tanah Abang

Yahya menunjuk di kawasan nan sibuk ini masih ada yang menjual sop atau soto Betawi.

4. Nasi Kebuli, Mampang.

Bila rindu dengan nasi kebuli dan nasi uduk, Mampang menjadi daerah yang tepat untuk dituju. “Di Kebon Sirih juga ada,” katanya. Sedangkan di area Taman Ismail Marzuki, tersedia soto Betawi khas keluarga Haji Maaruf yang legendaris.

“Ada juga beberapa kuliner Betawi di mal atau pusat perbelanjaan kalau kita mencermati. Namun tidak banyak,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

1 jam lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

2 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

2 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

RDPU Baleg DPR RI tentang RUU Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) bersama Bamus Betawi dan Kaukus Muda Betawi. Foto: YouTube/TVR Parlemen
Pembahasan RUU DKJ, DPR dan DPD Usulkan Keterlibatan Orang Betawi di Pilkada Jakarta

Penguatan terhadap suku Betawi dan asetnya bisa diformulasikan untuk mencari kekhususan pada RUU DKJ.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

7 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

9 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

9 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

9 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

11 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.


Kontroversi Bak Kut Teh Masuk Daftar Makanan Warisan Nasional Malaysia

13 hari lalu

Bak Kut Teh (Tangkapan layar Youtube/The Meatmen Channel)
Kontroversi Bak Kut Teh Masuk Daftar Makanan Warisan Nasional Malaysia

Pengakuan bak kut teh sebagai warisan nasional dianggap sebagai keberagaman budaya dan kuliner di Malaysia. Namun, sebagian warga merasa tidak nyaman.