Kisah di Balik Kondangnya Kuliner Ayam Goreng Kalasan

Reporter

Antara

Selasa, 19 Juni 2018 10:37 WIB

Ilustrasi ayam goreng. AP/Matthew Mead

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Wisata Kuliner Ayam Goreng Kalasan di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ramai dikunjungi wisatawan pada Lebaran 2018 ini. Hampir seluruh pengrajin yang ada di sana banjir pesanan.

"Hampir dapat dipastikan setiap Lebaran Kampung Kuliner Ayam Goreng Kalasan ini banjir pesanan, baik itu untuk oleh-oleh pemudik maupun pemesanan partai besar untuk acara lebaran," kata Kepala Dukuh Bendan Sigit Haryadi, Selasa, 19/6.

Menurut dia, di Padukuhan Bendan terdapat 54 orang penjual ayam goreng (termasuk ayam goreng Mbok Berek, Suharti dan Ayam Goreng Candisari). "Pada hari bisa dalam sehari seorang produsen ayam goreng bisa menggoreng hingga 25 ekor ayam, namun pada saat Lebaran bisa memotong ayam lebih dari 100 ekor," kata dia.

Ia mengatakan, pada lebaran tahun lalu saja, rumah pemotongan ayam (RPA) di Bendan bisa memotong hingga 3.000 ekor ayam perhari. "RPA di Bendan ini merupakan salah satu RPA yang pernah mendapat bantuan dari pemerintah Jepang senilai Rp55 juta yang kemudian dibelikan mesin/peralatan RPA.”

Sigit mengatakan, para konsumen Ayam Goreng Kalasan ini selain dari sekitar Sleman dan Yogyakarta juga banyak dari luar kota seperti Solo, Klaten, Semarang, Magelang dan beberapa kota lainnya. "Pada saat lebaran seperti ini banyak pemudik dari Jakarta, Bandung dan kota-kota besar di luar pulau Jawa yang banyak memesan untuk oleh-oleh," katanya.

Salah satu pengrajin ayam goreng Tanti Aidawati mengatakan pada lebaran ini rata-rata setiap hari mendapat pesanan hingga 100 ekor ayam. "Kalau hari biasa ya rata-rata 35 hingga 50 ekor ayam utuh, belum ayam goreng yang potongan untuk nasi kotak," katanya.

Hal sama dikatakan perajin lainnya Ny Endang dan Wiyono yang mengakui pemesanan Ayam Goreng Kalasan pada lebaran cukup tinggi. "Ya antara 100 hingga 200 ekor ayam dalam sehari."

Ayam Goreng Kalasan dirintis sejak 1952 dengan trademark "Ayam Goreng Mbok Berek". Merek ini belakangan sangat dikenal masyarakat. Dalam sejarahnya, presiden pertama RI, Soekarno pernah mencicipi kelezatan ayam goreng Kalasan ini.

"Mbok Berek adalah nama panggilan dari Ibu Ronodikromo, seseorang yang mengenalkan ayam goreng dengan rasa khas," kata Sigit Haryadi. Menurut dia, Mbok Berek merintis usaha ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia mendirikan rumah makan kecil, di Padukuhan, Candisari, Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, tepatnya di pinggir jalan Yogyakarta-Solo.

Dari hari ke hari, Rumah Makan Mbok Berek kian ramai. Terlebih dengan kunjungan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno pada 1950an. "Dengan semakin banyaknya pembeli, maka Mbok Berek lalu mempekerjakan masyarakat Candisari, Bendan untuk membantu mengolah serta menyajikan kepada konsumen," katanya.

Ia mengatakan, Pada tahun 1960an, Rumah Makan Mbok Berek mengalami kebangkrutan. Akibatnya banyak masyarakat Candisari tidak lagi bekerja di Rumah Makan Mbok Berek. "Akhirnya, masyarakat yang bekerja di Rumah Makan Mbok Berek tersebut memproduksi sendiri ayam goreng.”

Cita rasa ayam goreng mereka tidak jauh dari ayam goreng Mbok Berek. Kini ayam goreng produksi Candisari semakin dikenal luas oleh masyarakat sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Dengan sebutan khas Ayam Goreng Kalasan," katanya.

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya