Pengalaman Seorang Traveler Asal Indonesia Menembus Korea Utara

Jumat, 11 Mei 2018 09:16 WIB

Travel blogger Relinda Puspita saat berada di depan patung pemimpin Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, 2014 lalu. (Dokumentasi Relinda Puspita)

TEMPO.CO, Jakarta - Klasik. Itulah bagian yang diingat oleh traveler dan penulis perjalanan alias travel blogger, Relinda Puspita, saat diminta menggambarkan kondisi umum Korea Utara. Relinda, yang akrab disapa Inda, mengunjungi negara pimpinan Kim Jong-Un itu 2014 lalu.

Masih lekat benar di ingatannya tentang atmosfer kota tersebut. “Ketika pesawat mendarat, saya enggak percaya kalau waktu itu saya sampai di Korea Utara,” kata Inda saat ditemui Tempo di Kafe Tanamera, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Mei.
Saat itu Inda menunggangi pesawat Air Koryo dari Beijing, Cina, menuju Korea Utara dan landas di Bandara Internasional Sunan, Pyongyang. Sepi dan gersang adalah impresi pertamanya selepas keluar dari maskapai penerbangan.
Bayangan negara yang “sangar” sudah menggelayuti. Apalagi sebelumnya Inda membaca berita yang memuat cerita seorang wisatawan pernah ditahan lantaran kitab suci yang dibawanya ketinggalan.
Korea Utara memang cukup ketat soal peraturan simbol-simbol agama. Terutama yang menyangkut penyebaran ideologi. Namun, perasaan khawatir itu kalah dengan penasaran yang membuncah.
Perjalanan menuju Korea Utara ia rencanakan cukup lama. Ia harus memilih pintu masuk lebih dulu. Ada dua wilayah yang bisa dipilih sebagai jembatan yang akan mengantarkannya menuju Korea Utara, yakni Cina dan Rusia.
Karena waktu itu Inda tengah menempuh pendidikan master di Jepang, ia memilih berangkat dari Cina. “Karena jaraknya dekat dengan Jepang,” ujarnya. Sampai di Beijing, Cina, dia menyabangi biro tur yang sebelumnya sudah dipilih.
Cuan US$ 1.500 atau setara dengan Rp 16-an juta (bila dikonversi pada kurs saat itu) dikeluarkan untuk sekali trip ke Korea Utara selama 6 hari 5 malam. Harga itu sudah termasuk visitor card setara dengan visa. Bukan harga yang mahal, menurut Inda, untuk pengalaman yang bermakna.
Sebelum trip, ia di-briefing oleh pemandu wisata tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan selama di Korea Utara. “Intinya kita harus menghormati pemimpin mereka,” ujarnya.
Sampai di bandara, Inda harus melaporkan apa saja yang ia bawa di dalam ransel. Saat itu dia membawa dua ponsel, laptop, dan kamera mirrorless. Semuanya lolos, meski salah satu bermasalah saat melewati pintu pemeriksaan. “Tapi mereka enggak menahan. Hanya mencatat kita bawa elektronik apa, merek apa, berapa banyak,” katanya.Seorang ibu bersama ankanya mengunjungi replika Zona Demiliterisasi di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, desa Panmunjom di studio film, Namyangju, Korea Selatan, 8 Mei 2018. REUTERS/Kwak Sung-Kyung
Petugas imigrasi juga tidak seseram yang ia bayangkan. Mereka cukup tegas, tapi tak marah-marah.
Sampai di negara itu, Inda mengunjungi beberapa destinasi. Dua tempat yang tak lepas di ingatannya adalah wilayah demiliterisasi Korea (DMZ) dan Kumsusan Memorial Palace atau Mausoleum.
Mausoleum merupakan istana mega. Di sana ia menjumpai jenazah mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il dan Kim Il-sung, diabadikan di sebuah kotak kaca. “Dua mayat itu ada di ruang terpisah,” kata Inda. Di masing-masing kamar yang menyimpan jenazah, kondisinya gelap dan dingin. Cahaya hanya menyorot pada badan Kim Jong-il dan Kim Il-sung yang sudah membujur kaku.
Pada tiap sisi kotak jenazah, pelancong harus memberi hormat dengan cara menundukkan kepala. Di sana, ia tak boleh memotret.
Begitu juga ketika mengunjungi wilayah perbatasan atau DMZ. Relinda tak bisa sembarangan mengambil gambar. DMZ jauh dari kota. Maka ia harus menginap dulu di perkampungan adat. Di perkampungan itulah dia dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat. “Mereka tersenyum sama turis. Tidak menutup diri atau menghindar. Tapi enggak mengajak ngobrol karena mungkin bahasanya beda,” ucapnya.
Dalam perjalanan pulang, Inda memilih jalur darat dengan menunggang kereta api. Lama waktu yang ia tempuh ialah 20 jam sampai di Cina. Di perbatasan, kabin keretanya diperiksa oleh petugas imigrasi. Pemeriksaan berjalan sampai 3 jam. Di situ, paspor masing-masing ditarik untuk dicek, lalu dikembalikan lagi.
Paspor mereka bersih dari cap. Unik menurut Inda. Tak seperti ketika wisatawan berkunjung ke negara lain. Seusai meninggalkan Korea Utara, tak ada jejak sama sekali di paspornya. Visitor card pun ditarik. “Tak terdeteksi kalau kita pernah ke Korea Utara. Tak ada bukti, kecuali foto,” katanya.

Berita terkait

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

18 hari lalu

8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Super Air Jet Buka Rute Baru Langsung dari Makassar dan Solo ke Bali

14 Januari 2024

Super Air Jet Buka Rute Baru Langsung dari Makassar dan Solo ke Bali

Maskapai penerbangan Super Air Jet akan melayani penerbangan langsung dari Makassar (UPG) dan Solo (SOC) ke Bali (DPS) per 25 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Responsible Traveler, Ketahui Seputar Canang Bali di Sini

27 November 2023

Jadi Responsible Traveler, Ketahui Seputar Canang Bali di Sini

Canang digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada roh dan ritual bagi para leluhur di Bali.

Baca Selengkapnya

Traveler Termuda Pemegang Rekor Dunia Ungkap 5 Negara Mengejutkan yang Dikunjungi

30 Juli 2023

Traveler Termuda Pemegang Rekor Dunia Ungkap 5 Negara Mengejutkan yang Dikunjungi

Traveler Lexie Alford membuat video dalam kanal Youtube-nya, yang menunjukkan lima negara yang paling mengejutkan dalam perjalanannya.

Baca Selengkapnya

8 Manfaat Solo Traveling, Salah Satunya Tingkatkan Keberanian

8 Mei 2023

8 Manfaat Solo Traveling, Salah Satunya Tingkatkan Keberanian

Inilah kumpulan manfaat solo traveling yang akan Anda dapatkan. Tak perlu ragu dan cemas banyak hal positif dari kegiatan ini.

Baca Selengkapnya

Traveler Jangan Lewatkan Ini, Ada 100 Spot Foto Mural Baru Semarakkan Tahun Baru di Solo

28 Desember 2022

Traveler Jangan Lewatkan Ini, Ada 100 Spot Foto Mural Baru Semarakkan Tahun Baru di Solo

Bagi traveler yang sedang menikmati masa liburan di Kota Solo, ada banyak mural yang bisa Anda buru untuk berfoto lho!

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Robot Bella Layani Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu

19 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Robot Bella Layani Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu

Angkasa Pura II memperkenalkan robot pelayan bernama Robot Bella kepada pelaku wisata atau traveler di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu.

Baca Selengkapnya

10 Hal Ini Harus Dilakukan Traveler Sebelum Melakukan Perjalanan

25 Oktober 2022

10 Hal Ini Harus Dilakukan Traveler Sebelum Melakukan Perjalanan

Berikut sepuluh hal yang harus dilakukan traveler sebelum bepergian agar perjalanan terasa nyaman, aman, dan menyenangkan.

Baca Selengkapnya

Flashpacker, Apakah Perkembangan dari Backpacker?

16 September 2022

Flashpacker, Apakah Perkembangan dari Backpacker?

Flashpacker kegiatan perjalanan atau traveling yang menyerupai naked traveler?

Baca Selengkapnya

Tips agar Traveler Berguna Saat Terjadi Bencana di Destinasi Wisata

25 Agustus 2022

Tips agar Traveler Berguna Saat Terjadi Bencana di Destinasi Wisata

Sebagian besar traveler pasti bakal panik dan langsung mencari cara agar segera keluar dari daerah itu saat terjadi bencana.

Baca Selengkapnya