Sarapan Lak-lak Nan Legit, Serabi Mungil Khas Bali
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Tulus Wijanarko
Senin, 12 Maret 2018 06:24 WIB
TEMPO.CO, Singaraja - Memulai hari di Bali tak melulu harus dibuka dengan sarapan bubur kuning atau nasi jinggo. Sebab, di Pulau Seribu Pura ini, terdapat beragam alternatif jajanan tradisional yang kerap disantap warga lokal untuk sarapan, salah satunya lak-lak.
Lak-lak adalah kuliner khas Singaraja, Bali Utara. Tak seperti ciri-ciri makanan asli Singaraja pada umumnya yang memiliki cita rasa pedas, lak-lak justru didominasi unsur manis. Rasa manis lak-lak bermuasal dari adonannya.
Adonan lak-lak terbuat dari daun suji atau daun masak, dicampur tepung beras, dan gula. Di atas makanan berbentuk serabi mini ini, dituangkan gula merah cair. Lantas, permukaannya dilapisi parutan kelapa.
Lak-lak sejatinya termasuk makanan yang sudah langka. Cukup sulit mencari penjajanya di kota-kota besar, seperti Denpasar dan Gianyar. Salah satu yang pernah disambangi adalah di wilayah Kerobokan, tepatnya di Jalan Raya Canggu.
Warung sederhana, 15 menit berkendara dari Tanah Lot, ini khusus menjual penganan manis tersebut. Namanya Rama, penamaan ini sesuai dengan nama pemilik warung.
Saat menyambangi warung alit ini pada Mei 2017, warung Rama baru dua tahun beroperasi. Namun warga setempat sudah cukup mengenalnya. Saban pagi, ada saja tamu yang mampir sekadar menjajal lak-lak sambil mengobrol.
Meski muncul di era kini, lak-lak Rama tetap mempertahankan cara memasak tradisional, yakni menggunakan tungku dan arang. Wadah memasak adonan lak-lak pun masih terbuat dari tanah liat. Menurut Rama, cara memasak seperti ini akan berdampak pada rasa yang lebih otentik.
Lak-lak dengan cita rasa manis khas Pulau Dewata merupakan teman spesial minum kopi. Apalagi kopi yang disajikan di warung ini berasal dari kopi dengan biji asli khas Bali yang disangrai serta ditumbuk sendiri.
Harga lak-lak dibanderol Rp 1.000 per biji. Sedangkan kopi Rp 3.000 per cangkir. Selain lak-lak dan kopi, tersedia jajanan olen-olen atau kue berbahan dasar ketan hitam. Juga pisang rai atau pisang yang diolah bersama dengan tepung beras.
Artikel lain: 6 Kiat Berwisata Aman bagi Pelancong Tunggal Wanita
Catatan redaksi: artikel ini mengalami perbaikan judul pada pukul 07.49. Terima kasih