Minum Jamu Gratis di Yogyakarta, Ini Khasiatnya

Jumat, 16 Februari 2018 21:27 WIB

Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo (tengah) bersama Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla minum segelas jamu beras kencur dari pedagang jamu gendong setelah menjalani pemeriksaan kesehatan selama 10 Jam, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/5). Pemeriksaan tes kesehatan ini merupakan salah satu syarat bagi pasangan bakal Capres dan Cawapres setelah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO - Yogyakarta - Festival minum jamu dengan 2.500 gelas gratis digelar di Plaza Ngasem Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018. Tak hanya beraneka ragam jamu tradisional, masyarakat juga bisa pijat gratis.

Plaza Ngasem merupakan bekas pasar burung yang legendaris. Letaknya ada di utara situs Tamansari Kraton Yogyakarta. Festival ini juga untuk memeriahkan Hadeging Nagari Ngyogyakarta Hadiningrat yang ke 271 tahun.

Baca juga: Sarapan Jajanan Pasar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Acara ini bakal dimeriahkan oleh artis yang sedang digandrungi, Mikha Tambayong. “Dia pakai pakaian seperti penjual jamu tradisional pada umumnya, ya seperi penjual jamu zaman now lah,” kata ketua panitia Festival Minum Jamu, Widihasto Wasana Putra, Jumat, 16 Februari 2018.

Keseruan dari acara yang digelar pengurus daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta ini adalah disediakan 18 macam jamu. Jamu yang spesial itu akan disajikan oleh para penjual jamu dari Gabungan Pengusaha Jamu dan Paguyuban Jamu Gendong Yogyakarta.

Advertising
Advertising

Jamu tradisional yang disediakan antara lain temulawak, secang, beras kencur, pahitan, semelak, jamu sehat pria, jamu galian singset, bir pletok, jamu terlambat bulan, serbat, dan jamu pegal linu. Juga ada jamu kunyit asem, gula asem hingga cabe kutang.

Jamu-jamu ini memiliki beragam khasiat. Antara lain mengatasi berbagai gangguan penyakit, menjaga daya tahan tubuh, menambah nafsu makan, menjaga vitalitas tubuh, memperlancar peredaran darah, dan menjaga organ dalam manusia. Minum jamu juga dapat merawat pita suara, meredakan batuk, menghilangkan pegal-pegal, memperlancar haid, serta memperlancar ASI.

Sebagai hiburan, ada penampilan wahana interaksi satwa dari Kebun Binatang Gembira Loka seperti burung makao, nuri, reptil iguana merah, dan ular phyton albino.

Sejumlah atraksi seni pertunjukan juga menjamu wisatawan seperti pentas jathilan klasik Kridha Budaya, aksi Power Princes Violin, tari kontemporer Kinari Dance asuhan Kinanti Sekar Rahina dan grup musik pelantun lagu-lagu Koes Plus yakni Kranggan Band.

Menurut ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia DIY Gusti Kanjeng Ratu Bendara, kawasan yang digunakan untuk festival ini merupakan situs sejarah. Ada 55 produsen jamu yang berasal dari Gabungan Pengusaha Jamu dan Paguyuban Jamu Gendong Yogyakarta. Mereka juga bakal demo membuat jamu tradisional. Termasuk memberi penjelasan khasiat masing-masing jenis jamu.

MUH SYAIFULLAH

Artikel Lain: 4 Pilihan Menu Sarapan Murah Meriah Khas Bangkalan

Berita terkait

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

13 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

13 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya