Mengenal Bendung Katulampa, Bangunan Peninggalan Belanda

Rabu, 7 Februari 2018 12:08 WIB

Bendungan Katulampa, 23 November 2017. TEMPO/Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap musim hujan tiba, Bendung Katulampa yang berada di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, selalu menjadi pusat perhatian warga Jakarta dan sekitarnya. Kenapa? Karena perkembangan debit air di bendungan ini yang akan menentukan: apakah Jakarta banjir atau tidak.

Bendung Katulampa adalah peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Bendungan ini mulai dioperasikan tahun 1911, tapi pembangunannya dimulai pada 1889.

Ada peristiwa besar yang melatarbelakangi pembuatan Bendung Katulampa ini, yakni, banjir besar yang melanda Jakarta pada 1872. Banjir saat itu dikabarkan membuat daerah elite Harmoni ikut terendam air luapan Sungai Ciliwung.

Bangunan ini pun bertujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir ke Jakarta serta sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektare yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.

Baca juga: Memahami Katulampa sebagai Patokan Banjir Jakarta

Advertising
Advertising

Bangunan yang melintang sepanjang 74 meter ini adalah karya Ir Hendrik van Breen, insinyur sipil yang ahli dalam bidang pengairan dan kesehatan lingkungan. Hendrik adalah guru besar Teknik Sipil Bidang Bangunan Air Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung.

Pembangunan bendungan ini menghabiskan biaya 80 ribu gulden.

Bendung Katulampa diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Alexander Willem Frederik Idenburg, didampingi para pejabat penting masa itu. Peresmian bendungan ini dimeriahkan pula dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau.

Tahun 2004, untuk pertama kalinya Bendung Katulampa direnovasi. Renovasi Katulampa menggunakan dana Anggaran Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 300 juta.

Bendungan ini pun dilengkapi sarana pendukung, seperti pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan Katulampa, dan pembuatan alat ukur saluran induk (untuk mencatat curah hujan). Pemerintah juga menata lingkungan di sekitar bendungan.

Nama Bendung Katulampa naik daun ketika Jakarta dikepung banjir pada 2001. Warga Jakarta mengira Bendung Katulampa berfungsi sebagai bendungan yang bisa menampung banyak air. Dengan demikian, ketika ada isu Bendung Katulampa jebol, warga Jakarta sangat ketakutan akan adanya banjir kiriman.

Padahal fungsi Bendung Katulampa ini sebagai pusat pemantau sekaligus untuk irigasi di Bogor. Air dari hulu sungai di daerah Telaga Warna, Puncak, Cisarua, dan anak Sungai Ciliwung mengalir melewati Bendung Katulampa.

Di sini petugas pemantau selalu mencatat perkembangan ketinggian air, debit air, dan curah hujan setiap jam selama 24 jam, dari pukul 07.00 sampai jam yang sama keesokan harinya. Semua data harian dimasukkan ke buku laporan bulanan.

Pencatatan ini berlangsung sejak Bendung Katulampa ini berdiri. Jadi data yang ada bisa dijadikan acuan pada awal musim penghujan, pertengahan musim penghujan, hingga musim kering.

Sejak zaman dulu hingga sekarang, apa yang terjadi di Bendung Katulampa membuat waswas pejabat dan masyarakat saat musim hujan. Namun warga sekitar juga kerap memanfaatkan air di sekitar bendungan. Misalnya, anak-anak suka berenang di dekat bendungan, atau ibu-ibu yang mencuci pakaian menggunakan aliran Bendung Katulampa.

KORAN TEMPO | BERBAGAI SUMBER

Artikel Lain: Festival Pasola 2018 di Sumba Dimulai Akhir Pekan Ini

Berita terkait

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

21 hari lalu

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

17 Maret 2023

BPBD DKI Sebut Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Ancol hingga Marunda Antisipasi Banjir

BPBD DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2.

Baca Selengkapnya

Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

27 Februari 2023

Bendung Katulampa Bogor Siaga 3 Banjir Jakarta

Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, yang dialiri Sungai Ciliwung berstatus siaga 3 banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

8 Desember 2022

Petani Demo Pengadilan Agama Kota Bogor, Tolak Putusan Sengketa Lahan di Katulampa

Menurut pendemo, Pengadilan Agama seharusnya hanya mengurus proses wakaf, bukan mengenai siapa yang berhak atas penguasaan lahan tersebut.

Baca Selengkapnya

Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

26 Oktober 2022

Daftar Wilayah Banjir Jakarta Akibat Hujan Lebat Kemarin

Hujan lebat dan sedang yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, kemarin.

Baca Selengkapnya

Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

15 Oktober 2022

Bendung Katulampa Siaga 3: Jakarta, Depok, Bekasi Waspada Banjir

Ketinggian air di Bendung Katulampa 130 sentimeter atau siaga tiga

Baca Selengkapnya

Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

12 Oktober 2022

Rabu Pagi Jakarta Kembali Banjir

Banjir akibat luapan Kali Ciliwung ini merendam 50 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ketinggian banjir ada yang hingga 2,2 meter.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

11 Oktober 2022

BPBD DKI Ingatkan Warga Jakarta Antisipasi Banjir Susulan

BPBD DKI Jakarta menyebar 267 petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lima wilayah di Ibu Kota untuk mengantisipasi banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

10 Oktober 2022

BPBD DKI: Banjir di 17 RT Akibat Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut

BPBD DKI melaporkan banjir di 17 RT mulai surut. Banjir yang terjadi sejak tadi pagi telah merendam 68 RT.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

10 Oktober 2022

Banjir Jakarta Meluas hingga Rendam 68 RT, Genangan 2,7 Meter di Bidara Cina

Banjir Jakarta hingga pukul 09.00 merendam 68 RT atau 0,223 persen dari 30.470 RT di wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya