Cerita tentang Kari Lam Legendaris di Gang Gloria, Glodok

Rabu, 7 Februari 2018 06:30 WIB

Semangkuk kuah kari ayam Kari Lam yang dibuat oleh Akiong di warungnya, Gang Gloria, Glodok, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Tabir yang menutupi etalase kaca bertuliskan “Kari Ayam Kari Lam” baru saja dibuka pagi itu, Senin, 5 Februari 2018. Akiong buru-buru berganti kemeja ketika mendapati para pelanggan mulai menyambangi warung.

“Sebentar ya, saya baru datang,” katanya kepada dua orang yang sudah duduk di sisi kiri ruangan berukuran sekitar 100 meter persegi ini. Pria inilah pemilik warung Kari Lam legendaris di Gang Gloria, Glodok, Jakarta, tersebut.

Sebenarnya jam belum menunjukkan genap pukul 09.00—jam buka warung tersebut. Tapi para pelanggan sudah berdatangan.

Sejurus kemudian, laki-laki berwajah peranakan itu sudah sibuk menyuwir-nyuwir daging ayam kampung sembari menyisir bihun. “Ya, namanya juga bisnis, kadang-kadang warung belum buka sudah ada pembeli, kadang-kadang malah sampai mau tutup masih sepi,” ucapnya.Akiong sedang meracik kari ayam di warungnya, di Gang Gloria, Glodok, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018. Tempo/Francisa Christy Rosana

Lalu, dibukalah tudung kuali kuah kari. Bersamaan dengan itu, asap membubung tinggi. Bau harum santan bercampur daging ayam yang baru masak langsung tercium.

Advertising
Advertising

Sambil membubuhkan bawang goreng ke semangkuk kari racikannya, Akiong bercerita tentang kedai yang konon melegenda di Jakarta itu. “Warung ini sudah ada sejak 1973 di Gang Gloria, Jakarta. Mulanya di Medan. Bapak saya yang bikin,” ujarnya.

Nama “Lam” diambil dari sapaan ayah Akiong, Alam. “Jadi Kari Lam berarti kari si Alam,” ujarnya.

Sudah tiga kali warung ini berpindah tempat. Namun masih berada di kawasan yang sama, yakni di sepanjang Gang Gloria, kawasan Pasar Glodok. Berbarengan dengan kepindahannya yang terakhir, tepatnya pada 1990-an, warung itu lantas dipegang penuh oleh Akiong.

Hingga kini, sudah tiga dekade ia menjadi kepala warung. Selama itu pula, ia merasakan perubahan yang cukup signifikan. Utamanya soal jumlah pengunjung.

“Mulai 1990-an, ramainya tak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya. Musababnya, kala itu, warga etnis Tionghoa yang bermukim di Glodok dan sekitarnya mulai pindah ke perumahan Kelapa Gading, Serpong, dan Pantai Indah Kapuk.

Pembangunan perumahan besar-besaran oleh pengembang saat itu ternyata berdampak pada penjaja penganan sekelas Akiong. Belum lagi krisis moneter yang menyebabkan keadaan ekonomi warga sekitar merosot tajam.

Meski demikian, sampai sekarang, masih ada pelanggan yang setia mengunjungi warungnya. Mereka, tutur Akiong, rindu akan mlekoh alias rasa kuah santan racikan keluarga Cina-Medan yang sangat khas itu, tapi tidak medok dan tak bikin enek.

Kebanyakan orang yang datang pun mengaku tak menemukan tekstur spesial daging ayam kampung yang sangat empuk di tempat lain. “Menurut pengakuan pelanggan sih begitu,” katanya.

Bila tak terlampau doyan ayam, pelanggan bisa menjajal kari sapi. Bedanya hanya Rp 5.000. Jika kari ayam dijual Rp 42 ribu, kari sapi dibanderol Rp 47 ribu.

“Harga pada 2000-an memang melonjak tajam. Padahal dulu sebelum krisis moneter harganya tak sampai Rp 2.000. Ya, you hitung saja nilai tukar rupiah terhadap dolar sekarang berapa,” ucap Akiong. Meski demikian, harga tersebut rasanya sepadan dengan rasa semangkuk kari yang nikmatnya melegenda.

Alamat: Gang Gloria, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat

Jam buka: pukul 09.00-15.30

Harga: Rp 42-47 ribu

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

31 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya