Penganan Ombus-ombus dari Siborongborong Bertahan di Arus Jaman

Reporter

Antara

Minggu, 4 Februari 2018 11:53 WIB

Ilustrasi wisata kuliner. shutterstock.com

TEMPO.CO, Medan - Mari berkenalan dengan jenis kuliner bernama Ombus-ombus. Ini adalah penganan khas Batak dari Siborongborong, Tapanuli Utara.

Ombus-ombus biasanya disajikan dalam keadaan hangat. Dinamai ombus-ombus karena sebelum dimakan penganan ini perlu ditiup lebih dahulu agar lebih dingin. "Ombus" dalam bahasa Batak berarti "ditiup".

Baca juga: Ikan Mas Na Narsik, Simbol Kuliner Budaya Toba

Penganan itu dibuat dari tepung beras yang bagian tengah diisi gula dan dibungkus dengan daun pisang. Jajanan ini biasanya ditawarkan seraya mengendarai sepeda kepada para penumpang bus yang sedang singgah di Siborongborong.

Siborongborong adalah kota persinggahan untuk berbagai tujuan. Dari sini, tujuan berikutnya antara lain, Tarutung, Dolok Sanggul, Panagribuan, dan Balige. Jadi Bus antarkota biasanya beristirahat di kota ini sebelum melanjutkan perjalanan.

Advertising
Advertising

Penumpang bus tersebutlah yang menjadi target penjaja ombus-ombus.

Pada era sebelum tahun 1990-an, sangat umum terlihat puluhan pesepeda penjaja ombus-ombus berlomba mengerubungi bus. Mereka ramai menawarkan, "Ombu-ombus las kede". Ini berarti "Ombus-ombus masih hangat".

Pemandangan seperti itu tak lagi terlihat kini, karena jumlah penjaja ombus-ombus berkurang tinggal delapan orang. Mereka kalah bersaing dengan produk jajanan lain yang lebih variatif dan lebih murah harganya.

Untuk menghindari persaingan, delapan orang ini sepakat bergiliran berjualan sesuai tanggal genap atau ganjil. Jadi setiap kelompok masing-masing terdiri dari empat orang.

"Dengan harga Rp1.000 per biji, saat ini sudah sangat sulit menjual 100 biji ombus-ombus dalam sehari," kata Karim Lumbantoruan, seorang penjual ombus-ombus yang sudah menggeluti bisnis ini sejak tahun 1970-an.

Karim bercerita bahwa pada masa jayanya ombus-ombus periode 1970 hingga 1980-an, ia bisa berpenghasilan setara dua kaleng beras per hari. Namun, saat ini paling hanya bisa setengah kaleng beras.

Jumlah para penjual ombus-ombus akhirnya berkurag. Ada yang alih pekerjaan menjadi pedagang atau petani, dan ada yang merantau. Begitu pun kalau ada yang meninggal dunia, tak lagi ada yang menggantikan atau mewarisi.

"Saya bertahan karena ingin melestarikan produk ombus-ombus yang khas di Siborongborong ini, selain karena sudah tua," kata kakek berusia 69 tahun itu.

Selain delapan orang tersebut, saat ini ada penjual ombus-umbus di Siborngbogong yang sudah membangun toko. Dia menamani tokonya: "Ombus-ombus No. 1".

Seperti kebanyakan jenis kuliner tradisional lainnya, Ombus-ombus terus mendada jaman mencoba bertahan.

ANTARA

Berita terkait

Kuah Beulangong, Kuliner Tradisional Aceh yang Penuh Makna dan Sejarah

1 hari lalu

Kuah Beulangong, Kuliner Tradisional Aceh yang Penuh Makna dan Sejarah

Kuah beulangong biasa disajikan pada momen-momen istimewa di Aceh, seperti Maulid Nabi, Iduladha, Idulfitri, Ramadan, bahkan saat PON 2024

Baca Selengkapnya

Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

4 hari lalu

Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

Bagaimana wajah baru pusat kuliner legendaris Akau Potong Lembu di Tanjungpinang usai direvitalisasi?

Baca Selengkapnya

Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

5 hari lalu

Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

5 hari lalu

Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

Kuliner Medan dipengaruhi oleh banyak budaya, mulai dari Cina, India, Melayu, Batak, Minang, dan Jawa.

Baca Selengkapnya

Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

5 hari lalu

Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

Berikut rekomendasi lima restoran khas kuliner Nusantara yang lezat di Jakarta dan layak untuk dicoba bersama keluarga, teman, atau kolega.

Baca Selengkapnya

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

6 hari lalu

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

8 hari lalu

5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

Riyadh menawarkan wisata kuliner yang menarik untuk wisatawan global dan bersaing dengan kota-kota gastronomi di dunia

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

12 hari lalu

Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

Ada juga Drama Korea tentang kuliner. Ini rekomendasinya

Baca Selengkapnya

5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

18 hari lalu

5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

Pasar malam menjadi bagian penting kota Bangkok, tempat di mana warga dan wisatawan dapat makan, berbelanja, dan menyelami budaya lokal

Baca Selengkapnya

7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

19 hari lalu

7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

Dari manis hingga pedas, Gen Z paling gemar mengonsumsi ini.

Baca Selengkapnya