Nikmatnya Mencecap Kopi ala Kafe Era Kolonial di Blitar

Minggu, 24 Desember 2017 06:38 WIB

Bekas pabrik sekaligus gudang perkebunan kopi di Karanganyar, Blitar, kini menjadi tujuan wisata baru. Tempo?Hari Tri Warsono

TEMPO.CO, Blitar - Segar dan kolonial. Itu kesan pertama yang terasakan saat memasuki kawasan perkebun kopi Karanganyar, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Blitar.

Dusun Karanganyar berada 12 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Blitar. Perkebunan Karanganyar tersebut kian melengkapi agenda wisata sejarah di kawasan ini. Sebab, tak jauh dari kebun kopi, terdapt kompleks Candi Penataran yang menjadi ikonik wisata di Blitar.

Perkebunan kopi peninggalan Belanda ini belakangan kian memikat wisatawan dari berbagai kota. Dibuka dengan gapura Selamat Datang di depan areal perkebunan kopi, jalanan setapak yang hanya boleh dilalui pejalan kaki mengantarkan pelancong menyusuri deretan tanaman kopi di kanan kiri.

Setelah lima menit suasana berbeda langsung menyergap. Pemandangan kebun kopi mendadak berubah menjadi deretan bangunan kuno khas era kolonial. Bangunan itu, antara lain, pabrik pengolahan biji kopi yang sudah tak berfungsi dan sebuah rumah Loji yang terawat baik.

Tulisan di dinding atap berbunyi “De Karanganjar Koffie plantage, Blitar, NY Harta Mulia” menjadi identitas tempat ini. Puluhan tahun silam, lokasi ini merupakan pabrik penghasil biji kopi terbaik dari Blitar. Kopi Karanganyar bahkan telah beredar hingga ke seluruh Nusantara dengan kualitas pilih tanding.

Advertising
Advertising

Herry Noegroho, pengelola kawasan ini, menjelaskan seluruh aset di sana adalah milik pemerintah yang dipercayakan kepada keluarganya untuk merawat. Tempat itu lalau disulap menjadi tempat wisata melalui konsep Hak Guna Usaha (HGU). Herry adalah bekas Bupati Blitar periode 2006 hingga 2016.

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di area seluas 300 hektar dan terletak di ketinggian 400-650 mdpl (meter di atas permukaan laut) itu. Mulai dari aktivitas outbond, mengendarai motor ATX, lokasi camping, hingga edukasi perkebunan.

“Salah satu bangunannya saya pakai untuk memproduksi kopi sekaligus café, biar identitas perkebunan kopinya tidak hilang,” kata Harry.Salah satu ruang pengolahan biji kopi di Cafe Perkebunan Karanganyar, Blitar. Tempo/Hari Tri Warsono

Café tersebut didesain dengan nuansa kolonial. Seluruh karyawan café mengenakan sepatu pantofel dengan kaos kaki tinggi hingga selutut. Di atasnya ada celana pendek ukuran tiga perempat dipadu dengan kemeja lengan pendek plus tatanan rambut klimis ala tuan Belanda.

Bukan sekedar gimik, aneka kuliner yang disajikan memiliki cita rasa nikmat. Tampak pengelola café tak ingin sekedar mendompleng interior untuk menarik kunjungan wisatawan. Di tempat ini, pengunjung pun bisa menyaksikan secara langsung proses pengolahan biji kopi menjadi kopi siap minum dengan berbagai jenis.

Mereka juga bisa membeli kopi mentah untuk dibawa pulang jika tak ingin menyeduh di tempat.

Sebagai pelengkap, sesi swafoto bisa memanfaatkan rindangnya tanaman kopi dan ornamen lawas, plus benda-benda sisa peninggalan Belanda. Selain bangunan, sejumlah kendaraan dan sisa mesin pengolah kopi bebas menjadi latar belakang foto para wisatawan.

HARI TRI WASONO (Blitar)

Berita lain:

Ini 5 Tempat Wisata Indonesia Timur Rekomendasi Travel-Blogger

Libur Akhir Tahun di Manado, Jangan Lewatkan Tiga Menu Ikan Ini

7 Situs Wisata Kuno yang Diduga Dibuat oleh Alien

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

26 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.

Baca Selengkapnya