Libur Akhir Tahun di Semarang, Agendakan 4 Tempat Ini
Reporter
Tempo.co
Editor
Tulus Wijanarko
Selasa, 19 Desember 2017 16:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Kota Semarang menjadi pilihan anda untuk menghabiskan libur akhir tahun? Kalau iya empat tema berikut bisa anda masukkan kedalam jadwal perjalanan.
Ini adalah tempat-tempat yang belum mendapat publikasi seluas kawasan-kawasan mainstream, seperti Gedung Lawang Sewu, Kuil Sam Po Kong, Tugu Pemuda, dan lain-lain.
1. Tiga kawasan ajang Selfi dan Wefie
Berswafoto dengan latar yang unik dan menarik, tak bisa dibantah lagi sudah menjadi alasan orang untuk melancong. Nah, kota Semarang pun tak ketinggalan menangkap peluang itu. Sekurangnya ada tiga gawasan yang dikembangkan dengan bersumbu pada konsep “ajang swafoto” tersebut.
Tiga tempat itu adalah: Kampung Pelangi, Brown Canyon, dan Negeri di atas Awan.
Kampung Pelangi berada di kawasan Gunung Brintik, Kota Semarang. Tempat yang semula dikenal sebagai kawasan kumuh dan padat penduduk berhasil disulap dengan cat warna-warni sehingga menjadi menarik.
Brown Canyon adalah kawasan tambang pasir dan batuan yang berada di Tembalang. Tempat ini menjadi buruan penggila fotografi karena nuansa dan panoramanya berbeda ketimbang sudut kota lain. Di Brown Canyon, tedapat bukit berpalung layaknya Grand Canyon di Coloradao, Amerika Serikat.
Negeri di Atas Awan berada di Desa Talunkacang, Gunungpati, Semarang.Warga setempatlah yang memiliki ide mengggarap beberapa titik di wilayahnya menjadi lokasi layak-selfie, karena memiliki pemandangan menawan. Salah satu titik yang dianggap menarik adalah yang memiliki pandangan ke hamparan Waduk Jatibarang.
Selengkapnya baca di: Tiga Lokasi Favorit di Semarang untuk Ajang Berselfie di Semarang
2. Desa Wisata Kandri
Desa Wisata Kandri di kawasan Gunungpati, Semarang dikembangkan sebagai destinasi bertaraf internasional. "Akan ada 200 homestay dengan 355 kamar di Desa Wisata Kandri. Semua infrastruktur pendukungnya akan disiapkan," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Desa Kandri memiliki karakteristik khas. Masyarakat di sana masih memegang teguh tradisi dan budaya asli. Bgeitu juga lingkungan alamnya masih asri dan terjaga.
Selengkapnya baca di: Desa Wisata Kandri-Semarang Dikembangkan ke Taraf Internaisonal
3. Wisata Mangrove
Menujulah ke Maroon Mangrove Edupark di kawasan Pantai Maron jika anda menginginkan sesatu yang berbeda. Destinasi wisata hutan mangrove ini luasnya lima hektare dengan akses masuk yang tak jauh dari Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.
"Di Semarang masih kurang tempat wisata makanya kami berinisiatif mengembangkan hutan mangrove," kata pengelola Maroon Mangrove Edupark Semarang Rusmadi. Di sini, "Para pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru selain berwisata. Mereka bisa belajar bagaimana mengenal, menanam, dan merawat mangrove.”
Selain Maroon Mangrove Edupark, ada beberapa destinasi mangrove di Semarang, seperti hutan mangrove di Taman Maerokoco, Ekowisata Mangrove di Desa Tapak, dan Pantai Trimulyo, Semarang.
Selengkapnya Baca di: Wisata Mangrove Semarang Kian Diminati
4. Kota Lama
Ini tentu saja kawasan unggulan kota lumpia. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bahkan mendorong kawasan Kota Lama Semarang bisa ditata seperti di Polandia. "Ini mirip seperti di Polandia yang juga ada kawasan kota lama. Kalau orang masuk, harus jalan kaki. Kemudian ada yang jual makanan, suvenir, akan sangat bagus."
Baca juga:
Menelusuri Miniatur Belanda di Kota Lama Semarang
Untuk Menjadi World Heritage Kota Lama Harus Orisinal
Di kawasan seluas 31 hektar ini setidaknya sudah terdata 60 gedung kuno yang masih berdiri kukuh. Kawasan Kota Lama bagai terpisah dari kawasan lain di Semarang. Area ini menjadap julukan Little Netherland.
ANTARA|TEMPOCHANNEL