Bermain Angklung Setiap Malam, Cara Selamatan Padi Suku Baduy

Reporter

Antara

Minggu, 17 Desember 2017 05:39 WIB

Tiga dari 12 Jaro Tangtu (Ketua Adat) suku Baduy Dalam masing-masing Jaro Salim (kiri), Jaro Mursid (tengah) dan Jaro Nedi menyerahkan cendera mata dari warganya saat upacara Seba di pendopo gubernur Banten, di Serang, 29 April 2017. Mereka juga meminta perlindungan keamanan tanah ulayat suku Baduy dari para perambah yang kerap menyerobot lahan mereka. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Lebak - Perkampungan masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sejak beberapa hari terakhir ini ramai merayakan selamatan padi. "Perayaan itu diramaikan dengan permainan musik angklung mulai pukul 20.00 WIB sampai 03.20 WIB," kata Santa, 45 tahun, seorang warga Baduy, di Lebak, Sabtu, 16/12.

Selama ini, warga antarkampung di permukiman masyarakat Baduy secara bergiliran merayakan selamatan padi. Tujuannya, agar tanaman padi huma yang ditanam menghasilkan produksi melimpah.

Masyarakat Baduy pada November 2017 sudah tanam padi huma secara serentak sesuai kalender adat.

Biasanya, setelah selesai tanam padi huma masyarakat Baduy kembali ke perkampungan untuk merayakan selamatan padi. Caranya, ya, dengan memainkan alat musik angklung sepanjang malam. Dan itu dilakukan selama berhari-hari

Bunyi angklung itu berirama saling bersahutan. Disela suara yang syahdu itu lalu ditingkahi nyanyian oleh seorang warga.Warga baduy dalam melintasi perkampungan Baduy luar, Lebak, Banten, 17 April 2016. Suku Baduy yang memegang teguh kemurnian warisan budayanya menjadi daya tarik pariwisata lokal maupun mancanegara untuk berkunjung dan mempelajari kehidupan masyarakat Baduy. Tempo/ Aditia Noviansyah

Perayaan selamatan padi selain untuk hiburan diantara mereka, juga menjadi ajang berkumpul bersama saudara dan tetangga. Sebab, selama bertani padi huma, mereka tinggal di hutan-hutan garapan.

"Kami kembali ke kampung di Cipiit Desa Kanekes bisa dihitung dngan jari dalam setahun. Sebab, kami memiliki garapan di kawasan hutan milik Perum Perhutan di Kecamatan Gunungkencana," kata Santa.

Menurut dia, semua warga Baduy mengandalkan kehidupan ekonominya pada bertani di lading. Mereka menanam padi, pisang, tebu endog, sayuran, singkong, dan palawija.

Selain itu juga tanaman keras, seperti albasia, mahoni, jati yang dijadikan sebagai tanaman tabungan masa depan. Mereka bertani selain di lahan hak tanah adat ulayat Baduy, juga menyewa lahan milik Perum Perhutani.

Lahan hak garap pertanian Badui tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Cimarga, Cileles, Gunungkencana,Muncang dan Bojongmanik. "Semua warga Baduy berprofesi sebagai petani," katanya.

Tokoh Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Saija mengatakan perayaan selamatan dirayakan hamper di semua kampung. "Kami terus melestarikan kesenian angklung karena khas warga Baduy," katanya.

ANTARA

Berita lain:

Libur Akhir Tahun, Sleman Gelar Lereng Merapi Menyanyi dan Menari

Libur Akhir Tahun, Melihat Koleksi Baru SEA Aquarium Singapura

Advertising
Advertising

10 Destinasi Favorit Liburan Akhir Tahun

Berita terkait

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Suku Baduy Melalui Program JKN

26 September 2023

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Suku Baduy Melalui Program JKN

Kolaborasi yang luar biasa antara berbagai pihak telah berhasil mendaftarkan masyarakat Suku Baduy sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

17 Juli 2023

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

Baduy dikenal sebagai salah satu suku yang memiliki dua kelompok, yaitu luar dan dalam. Lantas, apa perbedaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga Uno Soal Permohonan Peniadaan Jaringan Internet di Permukiman Suku Baduy

13 Juni 2023

Respons Sandiaga Uno Soal Permohonan Peniadaan Jaringan Internet di Permukiman Suku Baduy

Permohonan blank spot suku Baduy itu sebelumnya disampaikan tetua adat melalui surat tertanggal 1 Juni 2023 kepada Bupati Lebak

Baca Selengkapnya

Saat Warga Suku Baduy Ingin Wilayahnya Jadi Blank Spot Internet

12 Juni 2023

Saat Warga Suku Baduy Ingin Wilayahnya Jadi Blank Spot Internet

Permohonan itu telah disampaikan oleh surat yang disampaikan tetua adat Suku Baduy kepada Bupati Lebak.

Baca Selengkapnya

Seba Baduy 27-30 April, Wisatawan Bisa Lihat Tradisi dan Produk UMKM Suku Baduy

26 April 2023

Seba Baduy 27-30 April, Wisatawan Bisa Lihat Tradisi dan Produk UMKM Suku Baduy

Wisatawan dapat menyaksikan langsung tradisi Seba Baduy di Gedung Pendopo Kabupaten Lebak.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata di Banten Populer, Punya Pemandangan yang Keren

13 Februari 2023

7 Tempat Wisata di Banten Populer, Punya Pemandangan yang Keren

Banten memiliki sejumlah tempat wisata menarik dan populer yang layak dikunjungi untuk berlibur. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

7 Mei 2022

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

Tradisi Seba Baduy dilaksanakan setelah masyarakat Baduy melaksanakan ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya

Cerita Ramadan Warga Baduy Mualaf di Kampung Landeuh

21 April 2022

Cerita Ramadan Warga Baduy Mualaf di Kampung Landeuh

Warga Baduy mualaf tinggal di permukiman Kampung Landeuh sudah enam tahun terakhir dengan lahan seluas lima hektare.

Baca Selengkapnya

Kala Kawasan Baduy Ramai Dikunjungi Wisatawan Saat Libur Tahun Baru

2 Januari 2022

Kala Kawasan Baduy Ramai Dikunjungi Wisatawan Saat Libur Tahun Baru

Wisatawan yang datang ke Baduy saat libur Tahun Baru berasal dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pemprov Banten Bangga Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Suku Baduy

17 Agustus 2021

Pemprov Banten Bangga Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Suku Baduy

Gubernur Banten Wahidin Halim berpendapat, pola kehidupan masyarakat Baduy yang perlu dicontoh adalah sistem ekonomi gotong royong.

Baca Selengkapnya