Patung Raksasa Tino Sidin Melengkapi Wisata Edukasi di Yogyakarta

Jumat, 15 Desember 2017 06:43 WIB

Patung raksasa pelukis Tino Sidin yang berukuran 1,5 kali ukuran tubuh aslinya itu dipajang dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Museum Taman Tino Sidin di Bantul, Kamis, 14 Desember 2017. Tempo/Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menjelajahi museum-museum di Yogyakarta, terlalu sayang apabila tak mampir ke Museum Taman Tino Sidin di Jalan Tino Sidin, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Apalagi ada yang baru di museum ini, yakni patung raksasa Tino Sidin.

Museum Tino Sidin sebenarnya sudah diresmikan tiga tahun lalu oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu) Muhammad Nuh. Kemudian hasil revitalisasi museumnya diresmikan Mendikbud penggantinya, Muhadjir Effendi, Kamis, 14 Desember 2017 pagi. Muhadjir sekalgus mersemikan patung raksasa Tino Sidin yang berukuran 1,5 kali ukuran tubuh manusia.

“Pak Tino Sidin kan tingginya 162 centimeter,” kata pematung Yusman saat ditemui Tempo usai peresmian. Sedangkan patung yang dibuat dalam posisi duduk itu mempunyai tinggi 165 centimeter. Apabila posisi tubuh berdiri tingginya 2,5 centimeter.

Bagian Bodinya dibuat dari perunggu dan diletakkan di atas susunan batu andesit berbentuk trapesium. Pada patung besutan Yusman selama tiga bulan itu, Tino Sidin tampak tengah duduk sambil memegang kanvas kecil di tangan kirinya dan kuas di tangan kanannya. Dia tetap dengan ciri khasnya, yaitu kaca mata berbingkai tebal dan topi baretnya.

“Mestinya pakai cangklong (pipa rokok). Tapi karena Pak Tino itu pendidik, jadi diganti kuas,” kata Yusman.

Advertising
Advertising

Pengunjung yang datang pun bergantian mengambil pose berfoto bersama patung itu. “Patung itu sekaligus untuk mengingatkan jasa dan pikirannya,” kata Yusman.

Bagi anak-anak zaman sekarang tentu tak banyak yang mengenal Tino Sidin. Namun para orang tuanya tak menutup kemungkinan acap menyimak pelajaran menggambar yang diampu Tino Sidin di televisi yang disiarkan TVRI.

Ada sejumlah ungkapan yang sering diucapkan Tino Sidin saat mengomentari lukisan anak-anak didiknya. Seperti “yak, bagus!”, “boleh diwarnai apa saja”, “jangan takut-takut”, juga “boleh”. Ungkapan-ungkapan tersebut sempat menjadi populer di masyarakat.

“Pak Tino mengajari untuk tidak takut. Gunung berwarna cokelat enggak apa-apa. Tanah warnanya ungu juga boleh,” kata perupa Yuswantoro Adi.

Bangunan museum itu menempati bangunan lantai atas dari rumah peninggalan perupa Tino Sidin yang telah meninggal dunia pada 1995 silam dalam usia 92 tahun. Lantai atas itu diberi sekat-sekat dengan dinding penuh tempelan lukisan dan sketsa karyanya.

Tak ketinggalan pula sejumlah barang-barang milik perupa yang diletakkan dalam lemari kaca, seperti alat menggambar, foto-foto, kacamata, piagam, hingga amplop honorarium Tino Sidin saat mengisi acara Gemar Menggambar di TVRI Yogyakarta.

Museum Tino Sidin ini bisa melengkapi wisata edukasi bagi anda dan sekeluarga yang merencanakan liburan akhir tahun ini di Yogyakarta.

Berita lain:

5 Alasan Enaknya Berkeliling Eropa dengan Kereta Api

Cuaca Ekstrim Libur Akhir Tahun Tak Perlu Batal, Ini Tipnya

Libur Akhir Tahun, Catat Daftar Soto Enak di Nusantara Ini

Berita terkait

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

7 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

22 Desember 2023

7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

Selain dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, Pulau Natuna juga dikenal sebagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

22 Desember 2023

Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

Liburan akhir tahun bisa jadi momentum untuk menjauhkan anak dari gawai.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru, Wisata Edukasi Sumbu Filosofi Hingga Sangiran Jadi Target Badan Otorita Borobudur

18 Desember 2023

Libur Nataru, Wisata Edukasi Sumbu Filosofi Hingga Sangiran Jadi Target Badan Otorita Borobudur

Libur Nataru destinasi penyangga Borobudur mulai dipromosikan untuk wisata edukasi

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta untuk Libur Sekolah

4 Desember 2023

Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Edukasi di Jakarta untuk Libur Sekolah

Mengunjungi destinasi wisata edukasi bisa jadi pilihan menarik membawa anak saat libur sekolah.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

24 November 2023

Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

Bali Pulina menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta kopiBal

Baca Selengkapnya

Melihat Penangkaran Penyu di Kuranji Dalang Lombok, untuk Konservasi dan Wisata Edukasi

29 Juli 2023

Melihat Penangkaran Penyu di Kuranji Dalang Lombok, untuk Konservasi dan Wisata Edukasi

Penyu dinilai berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut yang harus dijaga bersama.

Baca Selengkapnya

Riwayat Berdirinya Museum Lontar Sebagai Wisata Edukasi di Karangasem, Bali

10 Juli 2023

Riwayat Berdirinya Museum Lontar Sebagai Wisata Edukasi di Karangasem, Bali

Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban di Karangasem, Bali, cocok untuk wisata edukasi. Simak riwayat berdirinya museum sederhana ini.

Baca Selengkapnya

Serunya Menikmati Alam Sekaligus Belajar Vulkanologi di Ketep Pass Magelang

30 Juni 2023

Serunya Menikmati Alam Sekaligus Belajar Vulkanologi di Ketep Pass Magelang

Berkunjung ke Ketep Pass, pengunjung bisa melihat pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro secara langsung.

Baca Selengkapnya

Ke Borobudur Tak Hanya Lihat Candi, Bisa Belajar Tentang Madu di Sentra Penangkaran Lebah

29 Juni 2023

Ke Borobudur Tak Hanya Lihat Candi, Bisa Belajar Tentang Madu di Sentra Penangkaran Lebah

Mengunjungi wisata edukasi Madu Ashfa Borobudur, para wisatawan bisa melihat proses mengolah madu mulai dari ternak lebahnya.

Baca Selengkapnya