Beribadah Sesuai Tanggal Lahir di Pagoda Shwedagon Yangoon

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Oktober 2017 07:49 WIB

Para wanita pengiut Budha berbaris saat membersihkan pelataran Pagoda Shwedagon di Yangon, Myanmar (17/8). Para pengikut Budha membersihkan pelataran Pagoda berharap agar penziarah nyaman saat datang dengan bertelanjang kaki. AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Jakarta - Pagoda Shwedagon adalah pagoda yang menjadi daya tarik Kota Yangoon, Myanmar. Terletak di sebelah barat Danau Kandawgyi, pagoda ini bernama asli Shwedagon Zedi Daw atau Pagoda Emas.

Tinggi pagoda Shwedagon adalah 99 meter, dan dapat dilihat dari setiap sudut Kota Yangon. Di sana terdapat 1065 lonceng emas dan berlian 76 karat di titik tertinggi dengan setiap kuil dan stupa terbuat dari emas asli.

Pagoda Shwedagon terbagi menjadi empat sisi: barat, timur, selatan, dan timur. Budhha yang tertua ada di bagian barat, termuda di sisi utara.

Menurut cerita, Pagoda Shwedagon berusia 2600 tahun. Namun demikian, belum ada dokumen resmi yang membuktikan perihal umur pagoda tersebut. Pagoda Shwedagon merupakan tempat ibadah paling suci di Myanmar karena menyimpan relik Buddha terdahulu, yaitu tongkat Kakusandha, saringan air Konagamana, sepotong jubah Kassapa, dan delapan helai rambut Siddharta Gautama.

Sudah menjadi kebiasaan bagi umat Buddha di Myanmar untuk melakukan ziarah ke tempat ini, setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Advertising
Advertising

Sejumlah pengungjung yang mendatangi Pagoda Shwedagon di Yangon, Myanmar (13/8). Pagoda Shwedagon dengan tinggi 99 meter didatangi hampir 100 orang setiap harinya. AP/Khin Maung Win

Selain menjadi tempat wisata, Pagoda Shwedagon pun menjadi tempat beribadah warga lokal. Uniknya, lokasi beribadah ditentukan berdasarkan hari lahir pengunjung. Setiap hari lahir memiliki simbol hewan tersendiri. Pengunjung boleh berdoa di depan patung Buddha, menabur bunga, atau memasang lilin dan dupa.

Harga tiket masuk 8.000 kyatt atau Rp 100 Ribu. Pengunjung harus memakai pakaian yang sopan dan melepaskan alas kaki saat berkunjung ke Pagoda Shwedagon. Sepanjang perjalanan pengunjung akan menjumpai kios-kios bunga dan buku, penjaja souvenir religius dan toko teh.

INTAN NUKA | TEMPO CHANNEL

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya