1000 Ekor Tukik Penyu Dilepas di Pantai Kili-kili Trenggalek

Reporter

Antara

Rabu, 4 Oktober 2017 08:35 WIB

Wisatawan domestik dan mancanegara melepas tukik jenis Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) di Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Aceh, 18 Maret 2017. Wisatawan melepas puluhan anak penyu jenis Lekang ke habitatnya. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pegiat lingkungan dan pelajar melepas 1.000 ekor tukik jenis penyu hijau (Chelonia Mydas) di Pantai Taman Kili-kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.

Aksi yang diprakarsai komunitas pegiat lingkungan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Konservasi Penyu Taman Kili-kili itu dilakukan secara massal. Mereka menyebut kegiatan itu dengan nama "tradisi ucul-ucul".

Tradisi ucul-ucul juga ditandai dengan pelepasan seratusan ekor burung berbagai jenis ke alam bebas. "Tradisi ucul-ucul ini menjadi kegiatan tahunan di akhir musim penyu bertelur,” kata Sekretaris Pokmaswas Konservasi Penyu Taman Kili-kili, Kecamatan Panggul, Eko Margono.

Sebelum pelepasan tukik secara masal itu, menurut Eko, Pokmaswas Konservasi Penyu Taman Kili-kili secara periodik telah melepas tukik-tukik yang lebih dulu menetas.

Selama periode musim bertelur tahun ini total ada sekitar 3.000 ekor tukik yang dilepas liarkan ke laut bebas. "Saat ini masih ada satu kelompok telur yang belum menetas dan masih masa inkubasi," kata Ari Gunawan, salah satu pegiat konservasi.

Menurut Eko, tidak semua telur penyu berhasil menetas. Dari total sekitar 3.600-4.000 butir telur penyu yang berhasil mereka evakuasi sebelumnya, diperkirakan hanya 85 persen yang berhasil ditetaskan.

Selebihnya gagal menetas karena keterlambatan proses evakuasi ke lokasi konservasi. Jika lebih dari 24 jam telur belum dievakuasi, risiko gagal (menetas) tinggi.

Eko berharap, mudah-mudahan dengan vegetasi pantai yang telah dilakukan, induk penyu semakin nyaman bertelur di Taman Kili-kili.

Kepala Dinas Perikanan Syuhadak Abdullah mengatakan momentum pelepasan tukik seperti itu kemungkinan akan mulai dikurangi bertahap. Menurut dia, secara ilmiah tukik-tukik itu tidak boleh ditahan terlalu lama di penangkaran agar harapan hidup lebih tinggi.

"Setelah menetas kami akan langsung kasih jalan agar ke laut supaya tukik penyu bisa cepat beradaptasi dengan habitat aslinya," kata Syuhadak Abdullah.

Advertising
Advertising

ANTARA

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

48 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

52 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya