TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebuah kapal pesiar buatan Jerman, MV Seabourn Pride, kembali masuk ke Kawasan Pelabuhan Internasional Sabang. Kapal itu sempat singgah selama 10 jam, Kamis, 23 Februari 2012.
Humas Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Fauzi Umar dalam siaran persnya kepada Tempo, Jumat, 24 Februari 2012, mengatakan kapal tersebut membawa 203 turis. Mereka disambut masyarakat dan pejabat dinas Kota Sabang dengan sukacita dan pengalungan bunga.
Baca Juga:
Kapal pesiar yang mempunyai panjang 133,40 meter dan bobot mati 824,5 DWT itu bersandar di Pelabuhan Internasional BPKS sekitar sepuluh jam. Mereka tiba dari Port Blair, India. “Kedatangan kapal pesiar MV Seabourn Pride disambut dengan sejumlah tarian tradisional Aceh yang diperagakan oleh murid-murid Sekolah Dasar Kartika Kota Sabang,” kata Fauzi.
Usai penyambutan, wisatawan diajak melihat sejumlah pameran dan kerajinan khas Aceh di pelataran parkir CT1 Pelabuhan Internasional BPKS, lalu berkeliling ke sejumlah obyek wisata mulai dari Sumur Tiga, Anoi Itam, Jalan Elak, Paradiso, Sabang Hill, Kilometer Nol, Kawasan Wisata Iboih, dan Gapang. Ada pula wisatawan yang memilih berjalan kaki atau naik becak.
Kepala Bidang Promosi Pariwisata Kota Sabang Ali Taufik mengungkapkan sebelumnya banyak kapal pesiar singgah di Sabang yang datang sebentar dan transit di Pelabuhan Sabang. “Setahun datang sekali,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah mengagendakan datangnya kapal pesiar sebanyak lima kali setahun. Kapal pesiar yang membawa turis-turis diharapkan tidak hanya singgah, tapi juga dapat menginap dan membelanjakan uangnya di kawasan Sabang. Apalagi Sabang ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional dan menjadi tujuan utama kapal pesiar dan wisata lainnya dari sejumlah negara.
“Kedatangan kapal pesiar ini menandakan kebangkitan kawasan Sabang sebagai pelabuhan bebas dan perdagangan bebas,” kata Ali.
ADI WARSIDI