Ciletuh, Calon Geopark Kelas Dunia di Sukabumi
Editor
Nunuy nurhayatiTNR
Senin, 16 November 2015 16:48 WIB
TEMPO.CO, Sukabumi - Festival Geopark Ciletuh yang diresmikan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pada Sabtu, 14 November 2015, menjadi salah satu ajang pengenalan wisata dan budaya yang ada di Kabupaten Sukabumi. Menawarkan wisata alam beraneka ragam, seperti laut, air terjun, dan gunung, pada 2017 diharapkan Ciletuh dapat menjadi Geopark Global Networking yang bisa diakses dan dinikmati masyarakat dunia.
"Ini adalah aset balik daya dan wisata yang memiliki daya tarik tinggi untuk mendongkrak perekonomian warga sekitar," kata Deddy Mizwar. Menurut Deddy, pesona alam Geopark Ciletuh akan membuat perubahan yang signifikan bagi perekonomian masyarakat sekitar. Seiring dengan perkembangan yang terus-menerus, Deddy berharap warga Ciletuh juga bisa terus belajar mengelola aset-aset tersebut.
"Kalau masyarakatnya sudah siap, masyarakat sini juga sudah mampu mengelola alamnya dengan baik. Insya Allah, pada 2017 nanti, Geopark Ciletuh ini akan menjadi Geopark Global Networking yang dimiliki Indonesia," ujar Deddy.
Untuk mempersiapkan Ciletuh ke kancah internasional, Deddy mengatakan pihaknya akan memantau pengembangan infrastruktur yang akan dibangun di sekitarnya. Pada tahap awal, infrastruktur yang akan mulai diperhatikan adalah akses darat menuju lokasi yang saat ini cukup mengkhawatirkan.
Setelah itu dilanjutkan dengan pengembangan akses laut dan udara, dari dermaga dan bandara, agar wisatawan makin mudah datang ke Ciletuh. "Kami akan menyiapkan dana pembangunan infrastruktur kira-kira sebesar Rp 30 miliar. Diharapkan, tahun 2017 bulan Desember sudah selesai semua," tutur Deddy.
Eden Husaeni, warga setempat, mengaku cukup senang dengan bantuan-bantuan yang ada kepada desanya. Pasalnya, selain alam dan budaya, Ciletuh juga memiliki potensi bisnis dalam bidang hasil daerah, seperti mangga dan hasil laut yang melimpah.
"Ya, berterima kasih karena desa kami sudah dibantu kemajuannya. Sebab, dengan dikenalnya Ciletuh, kami sebagai warga jadi merasa diperhatikan. Tapi, saya titipkan, bukan hanya kami warga sekitar yang harus menjaga kelestarian alamnya, tapi wisatawan yang datang juga," ucap Eden.
DWI RENJANI