Rahung Nasution: Chef Itu Jenderalnya Dapur

Reporter

Editor

Kurniawan

Minggu, 3 Mei 2015 05:21 WIB

Rahung Nasution. Facebook.com

TEMPO.CO , Jakarta: Pria dengan tato khas suku Koita, Papua, pada wajahnya itu pamit ke dapur. Sekitar dua menit kemudian, ia kembali dengan menyodorkan mangkuk berisi bubur yang terbuat dari beras merah, talas, dan daun kemangi di atas meja.

Rahung Nasution, pria itu, lalu mempersilakan kami menyantap makanan tersebut. “Tadi saya bikin bubur. Ayo dimakan,” kata dia saat ditemui Tempo di rumahnya di Jakarta, Kamis, 30 April 2015.

Rahung, yang belakangan sering wara-wiri di layar televisi, memang terbiasa memasak sendiri. Dalam blognya, Kokigadungan.tumblr.com, ia menjelaskan berbagai masakan tradisional yang dibuatnya.

Selain menulis, Rahung membuat film dokumenter tentang perjalanan berbasis sejarah, budaya, serta makanan yang diunggahnya di situs YouTube. Foodieography, acara miliknya yang membahas masakan tradisional Nusantara, mulai tayang di Foodie Channel di First Media pada awal Mei ini.

Meski sering memasak, Rahung ogah dipanggil chef. Menurut dia, sebutan chef hanya layak disematkan kepada orang-orang yang bisa membuat kreasi menu makanan baru, bukan cuma membaca resep atau memasak makanan yang sudah menjadi tradisi. “Kalau dibilang chef, kan kita malu sama diri kita sendiri,” kata pria 39 tahun ini.

Ibarat sutradara atau komposer musik, Rahung melanjutkan, chef juga harus menjadi pemimpin di dapur. Selain menciptakan menu baru, chef harus bisa mengatur asistennya di dapur. “Dia jenderalnya dapur. Bisa jadi dia tak memasak, tapi semuanya sudah ada di kepalanya,” ujar pria yang memiliki tujuh tato pada badannya ini.

Dibanding chef, Rahung lebih senang disebut pencinta kuliner tradisional atau koki gadungan. Ia sangat menyukai beragam makanan asli daerah. “Dan, karena memang gadungan,” kata dia sambil tertawa.

Rahung sudah mengakrabi dunia masak-memasak sejak lama. Pria kelahiran Sayurmatinggi, Batang Angkola, Tapanuli Selatan, ini mulai berkenalan dengan dapur saat berusia sekitar 13 tahun. Belajar dari sang ibu, ia menjadi terbiasa menggunakan andaliman, semacam lada yang biasa digunakan untuk membuat masakan Batak.

Perkenalannya dengan makanan tersebut bukan atas dasar kecintaan. Rahung remaja terpaksa memasak karena orangtuanya bekerja dari pagi sampai petang di ladang. Sebagai anak pertama, ia harus menyediakan makanan untuk keluarga. “Karena saya anak paling besar, tertanggunglah beban itu.”

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

2 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

18 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

22 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

30 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

32 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya