Jalur Pendakian Semeru Resmi Dibuka

Reporter

Jumat, 1 Mei 2015 15:38 WIB

Gunung Semeru. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Lumajang - Lebih kurang 400 pendaki mulai mendaki Gunung Semeru, Jumat, 1 Mei 2015. Hal ini menandai dibukanya kembali secara resmi jalur pendakian ke gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini. "Alhamdulillah, hari ini sudah dibuka jalur pendakiannya," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), Ayu Dewi Utari, Jumat. Ayu mengatakan, pendakian perdana dari Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Para pendaki ini bahkan ada yang sejak dua hari sebelumnya menginap di Ranupani. Pada Sabtu dan Minggu, 2-3 Mei 2015, diperkirakan 500 pendaki yang akan naik. "Kami batasi 500 pendaki per hari. Ayu menyarankan pendaki tidak ke Kalimati dulu karena suhunya sudah mulai dingin. "Lebih baik mendirikan tenda di Ranu Kumbolo saja," katanya. Pendaki dilarang untuk membuat api unggun. "Awas, jangan melanggar aturan ini," kata dia.

Pendakian hanya diperbolehkan hingga Kalimati saja. Dia juga berharap pendaki melalui jalur yang lazim didaki. "Beberapa waktu lalu sebelum pendakian ditutup ada yang tersesat karena menerabas jalur," kata dia. Ayu juga mengingatkan kepada pendaki untuk mendirikan tenda di tempat yang sudah disediakan. "Sudah ada jalur yang disediakan petugas. Kami berharap ini dipatuhi oleh pendaki," ujarnya. Persoalan sampah juga menjadi salah satu yang penting disampaikan kepada pendaki.

"Bawa turun sampah. Jangan dibuang di atas," katanya. Sebelum penutupan pendakian beberapa waktu lalu, pihak TN BTS membawa turun sampah seberat 1 ton yang ditinggalkan pendaki. BB TN BTS mengenakan tarif bagi wisatawan yang melakukan pendakian ke Semeru. Setiap wisatawan nusantara dikenakan tarif Rp 17.500 perorang pada hari kerja dan Rp 22.500 perorang pada hari libur. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara yang mendaki pada hari kerja dikenai tarif 207.500 perorang dan 307.500 pada hari libur. Tiket sudah termasuk asuransi kecelakaan. Pengenaan tarif ini berlaku sejak 5 Mei 2014 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi pendakian Semeru hanya sampai di Pos Kalimati. Potensi konsentrasi peningkatan gas beracun dari kawah Jonggring Seloka di puncak Mahameru menjadi salah satu pertimbangan PVMBG mengapa pendakian dibatasi hingga Kalimati saja.

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Lumajang itu, pengamat Gunung Semeru mengatakan letusan asap yang bersinggungan dengan kabut di puncak Semeru berpotensi menjadi gas beracun. Berbeda ketika ada sinar matahari, letusan asap akan terlontar ke atas. Namun jika kabut masih tebal, letusan asap akan bercampur dengan kabut dan meracuni udara yang ada di puncak Mahameru. Ini sangat berbahaya buat pendaki yang ngotot ke puncak Mahameru.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

16 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

22 hari lalu

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

31 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

34 hari lalu

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Selengkapnya

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

35 hari lalu

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.

Baca Selengkapnya

Gunung Bromo Ditutup untuk Kunjungan Wisatawan saat Hari Raya Nyepi

9 Maret 2024

Gunung Bromo Ditutup untuk Kunjungan Wisatawan saat Hari Raya Nyepi

Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo dilakukan untuk menghormati Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Kasus Kebakaran Hutan Teletubbies di Gunung Bromo Divonis 2,5 Tahun Penjara dan Denda Rp 3,5 Miliar

1 Februari 2024

Terdakwa Kasus Kebakaran Hutan Teletubbies di Gunung Bromo Divonis 2,5 Tahun Penjara dan Denda Rp 3,5 Miliar

Andrie Wibowo yang menjadi terdakwa dalam kebakaran bukit Teletubbies di Gunung Bromo dijatuhi vonis 2 tahun enam bulan penjara dan denda Rp3,5 miliar

Baca Selengkapnya

Asap Putih Tebal Bubung Tinggi 700 Meter di Atas Kawah Gunung Bromo Jawa Timur

9 Januari 2024

Asap Putih Tebal Bubung Tinggi 700 Meter di Atas Kawah Gunung Bromo Jawa Timur

PVMBG menyampaikan bahwa asap putih tebal membubung setinggi sekitar 700 meter di atas puncak kawah Gunung Bromo di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

5 Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit di Gunung Bromo saat Tahun Baru 2024

19 Desember 2023

5 Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit di Gunung Bromo saat Tahun Baru 2024

Melihat matahari terbit di tahun baru dianggap lebih spesial di tempat yang tepat.

Baca Selengkapnya

Gunung Bromo Kepulkan Asap Putih dan Kelabu, Hati-hati!

13 Desember 2023

Gunung Bromo Kepulkan Asap Putih dan Kelabu, Hati-hati!

PVMBG melaporkan adanya asap berwarna putih dan kelabu yang keluar dari kawah Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 13 Desember 2023.

Baca Selengkapnya