Bersepeda Menelusuri Jantung Sydney

Reporter

Editor

Nurdin Kalim

Rabu, 15 April 2015 15:06 WIB

Bourke Street di Sydney, Australia. TEMPO/Gilang Rahardian

TEMPO.CO, Sydney - Ruas Bourke Street yang memiliki lebar 12,5 meter melintang di jantung kota Sydney, Australia. Jalan ini tak terlalu panjang, hanya 3,5 kilometer. Berawal di daerah Surry Hills, melintasi kawasan Darlinghurst, dan berakhir di teluk Woolloolooloo.

Pohon-pohon berusia puluhan tahun berderet memagari Bourke Street. Daunnya yang berwarna kuning keemasan rindang menaungi pejalan kaki dan pesepeda di bawahnya. Menurut Bicycle Network Sydney, terdapat 500-an pohon yang berjejer rapi di sepanjang jalan tersebut.

Saya mengayuh sepeda perlahan menyusuri keteduhan. Siang itu terik matahari tak mampu menembus rapatnya dedaunan. Selama empat hari berturut-turut dalam enam hari kunjungan wisata bersepeda di Sydney, saya selalu melintasi jalan ini. Baik saat pergi menuju pusat turisme kota di Circular Quay maupun saat pulang ke tempat menginap di kawasan Kingsford di selatan kota.

Apa yang membuat jalan ini terasa istimewa? Pertama, tentu saja jalur sepedanya. Sebagai bike traveler, cara yang paling nikmat untuk blusukan menelusuri sudut kota adalah melalui jalur khusus sepeda atau di Sydney disebut sebagai cycleways.

Di sana kita bisa nyaman dan leluasa menggenjot sepeda tanpa takut tersenggol mobil atau menyenggol pejalan kaki. Cycleways selebar 2,5 meter ini benar-benar memanjakan pesepeda karena terpisah dari trotoar dan dilindungi separator jalan.

Kedua, lingkungannya. Bangunan tua berupa rumah tinggal, toko, kafe, gereja, dan hotel, juga taman-taman mungilnya, sungguh menawan. Bagi penggemar wisata arsitektur, mata kita akan sangat dimanjakan di sini.

Nah, mari kita telusuri jalanan ini dimulai dari perempatan Philip Street sebagai titik start menuju arah utara. Pesepeda langsung disambut deretan rumah-rumah tua bergaya Folk Victorian, walau di awal gaya ini tak terlalu kentara karena ukuran rumah yang kecil-kecil.

Namun, semakin memasuki Bourke Street, gaya Folk Victorian kian terasa. Ditandai dengan elemen dekoratif di fasad dan teras bangunan berupa ukiran logam bentuk-bentuk stilasi organik penghias pagar, tiang, blandar, dan lisplang. Dinding bata merah yang dominan pada bangunan memancarkan aura kuat Kota London di sini.

Gaya arsitektur Victorian berkembang di Inggris pada pertengahan abad ke-19. Tren itu dibawa juga oleh arsitek-arsitek muda ke daerah koloni Inggris, seperti Sydney, Melbourne, dan Perth. Juga kota-kota di Amerika Utara, semisal New York, San Francisco, New Orleans, dan banyak lagi. Di Sydney sendiri, pembangunan permukiman besar-besaran terjadi antara 1840 dan 1890, mengikuti ledakan populasi akibat gold rush atau era demam emas.

Di Bourke Street bertebaran sejumlah bangunan heritage, seperti rumah bekas kantor polisi yang dirancang Walter Liberty Vernon, seorang arsitek Inggris yang bermigrasi ke Australia. Gedung dengan nomor 703 ini dibangun pada 1895, berdinding bata merah, dan gerbangnya diselubungi batu cadas kasar.

Tak jauh mengayuh dari situ terdapat kompleks Bourke Street Public School yang luas. Gedung berbahan bata cokelat ini didirikan pada 1880. Sedikit napas Gothic terasa pada bentuk jendela dan pintu gerbang melengkung laiknya gereja abad pertengahan. Kesan itu makin kuat dengan menara yang menjulang tepat di tengah bangunan induk.

Masih di sekitar itu, rumah-rumah tinggal pun tak kalah indah menyimpan pesona, seperti rumah kembar nomor 636-640 yang begitu kental akan gaya Victorian-nya. Juga deretan rumah dua lantai di antara Cleveland dan Devonshire. Atau melipir sedikit ke Chelsea Street, masih bisa ditemukan rumah-rumah orisinal berdinding kayu.

Semakin ke utara sebagian rumah sudah bersalin rupa menjadi toko-toko kecil yang diperuntukkan buat salon, spa, toko alat gambar, butik pakaian, studio foto, dokter gigi, restoran, dan lain-lain. Di antara deretan rumah terselip galeri berlabel Home@735. Berdasarkan namanya, galeri seni ini memang bermula dari sebuah rumah bernomor 735. Dari sisi penampakan, jelas tak ada beda dengan rumah tinggal di sampingnya.

Saat itu galeri kecil tersebut sedang menggelar pameran foto yang dipadukan dengan instalasi seni keramik karya kolaborasi lima seniman dari Australia, Amerika, dan Prancis. Tak banyak pengunjung yang datang. Dave, warga sekitar yang sesekali datang, mengaku menyukai karya-karya yang ditampilkan. “Tidak biasa dan lebih eksperimental,” kata dia.

Untuk urusan mengisi perut, beberapa rumah makan di sekitar persimpangan Bourke dan Cleveland Street menawarkan rasa Asia, seperti menu India dan Jepang. Namun makanan “murah” dan halal bisa didapatkan di kedai Turki Golden Pide, yang letaknya di sudut jalan. “Orang banyak mampir ke sini untuk sarapan,” ujar sang pelayan. Ia menambahkan, menu take away seharga Aus$ 11-12 untuk paket penganan kebab, kentang goreng, dan soft drink paling diminati.

Nah, khusus penggemar olahan roti, tak ada salahnya mampir di Bourke Street Bakery. Toko roti yang terkenal akan slogan “handmade bakery” itu menawarkan lebih dari 30 macam pastry. Cobalah cicipi croissant isi selai dan temani dengan secangkir cokelat panas seharga Aus$ 4. Maknyus!

GILANG RAHADIAN



Berita terkait

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.

Baca Selengkapnya

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.

Baca Selengkapnya

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.

Baca Selengkapnya

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.

Baca Selengkapnya

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.

Baca Selengkapnya