Banyuwangi yang Terus Bersolek  

Reporter

Editor

Isma Savitri

Selasa, 13 Januari 2015 06:20 WIB

Sejumlah penari saat pementasan kolosal Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi, 29 November 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Banyuwangi sedang berbenah. Saat Tempo menyambangi kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini pekan lalu, pembangunan terlihat berlangsung hampir di setiap sudut. Orang yang terakhir kali mengunjungi Banyuwangi empat tahun silam bakal pangling dengan perubahan yang terjadi di kabupaten seluas 5.782 kilometer persegi ini. Kabupaten terluas di Jawa Timur.

Banyuwangi akan memiliki bandar udara yang lebih memadai. Perjalanan dari Surabaya yang biasanya 8 jam bakal menjadi hanya 50 menit via udara. Bandara Blimbingsari, beroperasi sejak 2011, memang baru purwarupa. Tunggu dua tahun lagi, pemerintah setempat yakin Blimbingsari bakal jadi ikon baru Banyuwangi.

"Bandara kami memiliki konsep green airport, sehingga tidak perlu pendingin udara," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Tempo di kantornya pekan lalu. (baca: Bandara Banyuwangi Bisa Diterbangi Boeing 2015)

Anas, terpilih sebagai Tokoh Arsitektur Tempo tahun ini, menggandeng arsitek papan atas Indonesia untuk membangun Banyuwangi. Mereka adalah Adi Purnomo, Budi Pradono, Andra Matin, dan Yori Antar. Andra dipercaya sebagai perancang bandara. Berluas 5 ribu meter persegi, bandara ini memiliki empat kolam di lantai dasar yang minim sekat. Atap yang mengusung konsep rumah Osing, suku asli Banyuwangi, ini ditanami rumput. Dengan biaya Rp 75 miliar, bandara yang dibangun sejak Juli lalu ini ditargetkan rampung pada September mendatang.

Di kota, perubahan lebih terasa. Sejak tiga tahun lalu, taman-taman kota menjadi ruang berkumpul warga dan tidak lagi berpagar. Taman Sritanjung di depan Pendopo Kabupaten Banyuwangi jadi pilihan warga yang ingin menyejukkan mata dengan bunga aneka warna dan air mancur. Sedangkan Taman Blambangan, sekitar 500 meter di timur, jadi arena berolahraga, dari joging, basket, panjat tebing, sampai skateboard.

Satu langkah awal Bupati Anas adalah membongkar pagar tembok Pendopo dan menggantinya dengan gundukan tanah dan bunga pisang-pisangan. Secara filosofis, kata Anas, pembongkaran itu menghapus jarak antara pemerintah dan masyarakat. "Semua boleh masuk Pendopo," ujarnya. "Cukup izin ke pos Satpol PP. Kalau rombongan, ajukan surat dulu." (baca juga: Warna-Warni di Banyuwangi Ethno Carnival)

Di halaman depan kompleks Pendopo yang dibangun pada 1771 itu terdapat musala berbentuk tak lazim. Dengan luas 8 x 9 meter, ruang salat itu terdiri atas tumpukan kayu ulin dengan rangka baja. Tingginya 8 meter, tanpa kubah, kaligrafi, bahkan pintu. "Bangunan di Pendopo bentuknya serupa. Jadi, saya ingin ada yang beda, futuristis," kata Anas, 41 tahun. Musala yang baru rampung dibangun itu dirancang oleh Andra Matin.

Memasuki halaman belakang Pendopo yang penuh pepohonan, terdapat bukit hijau setinggi 5 meter. Di perut bukit utara, bersemayam kantor PKK dan di selatan ada guest house. Rancangan arsitek Adi Purnomo ini dahsyat. Tanpa satu Watt setrum pun, penghuninya tidak akan kepanasan atau kegelapan. Sebab, cahaya berasal dari tujuh jendela horizontal di puncak bukit.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten akan memulai pembangunan Museum Banyuwangi. Lokasinya di dekat stadion. Proyek lainnya adalah pemugaran Stadion Diponegoro di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Pembenahan lain menyasar Rest Area Watudodol (2 kilometer utara Pelabuhan Ketapang), Pantai Boom (1 kilometer dari pusat kota), dan pemugaran Wisma Blambangan yang pernah disinggahi Bung Karno. Negeri Gandrung pun terus bersolek.

REZA MAULANA

Terpopuler:
Erik Meijer : Indonesia Butuh Country Branding
Kelas-kelas Kuliner di Solo
Tiket Murah Lenyap, Harga Paket Wisata Tinggi
Tongkrongan Muda di Pasar Santa Jakarta
Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh

Berita terkait

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

25 Juni 2023

Musim Liburan Sekolah, Gubernur Khofifah Promosikan Wisata Kawah Ijen Hingga Gili Iyang

Libur long weekend bersamaan liburan sekolah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga ke berbagai destinasi.

Baca Selengkapnya

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

22 Mei 2023

Ada Ritual Yadnya Kasada, Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total 3-5 Juni

Penutupan kegiatan wisata di Gunung Bromo tersebut dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

19 Mei 2023

Bangkai Ikan Paus Balin di Surabaya akan Direkonstruksi Jadi Sarana Wisata Edukasi

Bangkai ikan paus balin itu ditemukan nelayan tersangkut di kawasan hutan mangrove Tambakbatu Sukolilo Surabaya pada Ahad dini hari, 14 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

16 April 2023

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wisata ke Jawa Timur Saat Libur Lebaran

Gubernur Jawa Timur Khofifah menyebut daerahnya memiliki banyak daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya