Bagian atas Tokyo Skytree yang dibingkai oleh karya seni berjudul "To The Sky" dirancang oleh pematung Jepang Kiichi Sumikawa di Tokyo, 2-6, 2012. Menara setinggi 634M (2.080 kaki) yang berfungsi sebagai menara siaran untuk televisi dan radio, menjadi daya tarik wisata baru di ibukota setelah pembukaannya pada 22 Mei. (AP Photo/Koji Sasahara)
<!--more--> Tokyo Tower juga tidak gratis, namun menawarkan biaya lebih murah dibanding di Tokyo Sky Tree. Harga tiket di sini dibagi berdasarkan kategori ketinggiannya. Tiket untuk sampai ke lantai observasi utama di ketinggian 150 meter seharga 300-800 yen atau setara Rp 34-92 ribu. Lalu, untuk naik ke lantai observasi khusus di ketinggian 250 meter, harus menambah biaya 350-600 yen atau Rp 40-69 ribu.
Buat saya, Tokyo Tower memiliki kelebihan tersendiri. Ada beberapa lantai di bagian puncak yang berupa kaca transparan. Melihat ke kaki ketika berada di atas lantai itu cukup membuat jantung berdesir. Atau bisa juga merasakan tiupan angin dari langit Tokyo saat naik tangga untuk sampai ke dek tengah di ketinggian 200 meter. Ini sama menegangkannya buat saya.