Botol sake Jepang tampilan dalam kabinet di pabrik pembuatan sake Nadagiku-Shozo di Himeji, Jepang, 16 November 2014. Buddhika Weerasinghe/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan botol sake berukuran lebih besar dari botol bir itu tersusun rapi di rak kayu. Sebotol minuman yang pertama kali diproduksi pada periode Nara (abad ke-8 Masehi) di Jepang ini rata-rata dilabeli dengan harga jutaan rupiah. Adalah gerai Sake + di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, yang memiliki ratusan botol sake itu.
Manajemen gerai sake yang beroperasi sejak Juli tapi baru diresmikan pada September itu sebenarnya sempat pesimistis. "Tadinya kami tidak yakin sake akan laku. Itu sebabnya gerai Sake + dibuat kecil saja," kata Manajer Operasional Sake + Sherly Wiraatmaja, Ahad lalu. Namun Sake + kini sanggup menjual lebih dari 1.000 botol per bulan. Bahkan, saat ditemui Tempo, Sherly tengah menyiapkan 200 kemasan sake pesanan untuk acara peluncuran mobil mewah pekan ini.
Sake + sebenarnya tak melulu menjual minuman fermentasi beras asal Jepang itu. Gerai dengan dua lantai ini juga asyik untuk dijadikan tempat nongkrong. Tentu konsep yang diusung adalah izakaya dan robatayaki. Izakaya merujuk pada tempat nongkrong untuk minum sake sambil mengudap makanan yang populer di kalangan laki-laki. Sedangkan robatayaki adalah menu bakar ala Jepang dengan cara memanggang memakai arang.
Pilihan menu robata memang paling cocok sebagai teman minum sake. Terutama jenis sake yang dikategorikan sebagai dry sake alias sake yang sangat kental. Sake jenis ini biasanya memiliki aroma dan rasa yang kuat dari tekstur beras yang digunakan.
<!--more-->
Rasa dry sake berbeda dengan sweet sake yang berbau bunga ataupun buah dan punya tekstur yang terasa lebih ringan. Tentu tidak semua orang terbiasa dengan sake yang punya kadar alkohol 18-20 persen.
Itu sebabnya, Sake + juga menyediakan racikan sake cocktail dengan sejumlah bahan lain. Dari gin hingga beragam jus buah. Sake yang dicampur sebagian besar merupakan dry sake. Contohnya Young Yakuza, salah satu menu andalan, yang terdiri atas dry sake, gin, lemon, dan juga sirup. (Baca: Peralatan Makan Pengaruhi Cita Rasa Makanan)
Anda bisa merasakan aroma yang kuat serta rasa sake yang pahit meski sudah dicampur. Cocok untuk mereka yang tidak terbiasa dengan sake. Begitu juga dengan Kyuri, sake cocktail yang disajikan secara unik dengan cara dituangkan ke dalam gelas berbentuk timun.
Untuk menikmati sake dan robatayaki, Anda harus merogoh kocek cukup dalam. Untuk seekor cumi bakar harganya Rp 150 ribu. Sedangkan sake cocktail Rp 110 ribu. Untuk minuman mocktail—campuran jus buah dan soda tanpa alkohol, harganya mulai Rp 40 ribu. (Baca juga: Ritual Sebelum Makan Tingkatkan Cita Rasa)