Singgah di Lanjukang

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 03:52 WIB

Pulau Lanjukang di Makassar. TEMPO/Sutrisno Zulkifli

TEMPO.CO , Makassar: Pesona gambar-gambar yang kami temukan di Internet, serta kekuatan cerita dari beberapa kawan, mendorong kami mengarungi lautan menuju Pulau Lanjukang. Bayangan keindahan dan uniknya pulau itu mempertebal layar hasrat, sekalipun kapal motor tradisional yang kami tumpangi berkali-kali menabrak ombak.

Setelah kurang-lebih tiga jam perjalanan, kami sampai di pulau yang hanya dihuni 15 kepala keluarga dengan jumlah penduduk kurang-lebih 50 orang itu. Pulau Lanjukang adalah satu dari 12 pulau yang masuk gugusan Kepulauan Spermonde di wilayah Kecamatan Ujung Tanah, sekitar 40 kilometer dari Kota Makassar.

Pulau Lanjukang biasa juga disebut Pulau Lanyukang, seperti yang tertulis jelas di papan teritorial pemerintah wilayah Kota Makassar, yang terdapat di tepi pantai arah kedatangan kami. Ada juga yang menyebutnya Laccukang.

“Lanjukang berasal dari kata lanjutkan,” kata Hasan, warga pulau. Sejak dulu sekali, dia menambahkan, pulau seluas 6 hektare ini sering menjadi tempat transit untuk beristirahat bagi para nelayan yang sedang melaut. “Mereka singgah untuk mandi dan mengambil air tawar.”
<!--more-->
Posisi pulau ini memang yang paling jauh dan terluar. Karena jati dirinya yang hanya lokasi transit, nyaris tak ada fasilitas umum yang bisa ditemui di sekujur Lanjukang. Tak ada sekolah, tak ada puskesmas, juga fasilitas layanan masyarakat lainnya. Yang ada sebatas musala dan sebuah sumur air tawar di tengah pulau, di antara rumah warga. Jika sumur ini kering, warga pulau terpaksa mendatangkan air tawar dari pulau terdekat, atau bahkan dari Makassar.

Jadi jangan harap pula menemukan sinyal jaringan telepon seluler di tempat ini. Semua jadi bisu. Di sisi lain, Pulau Lanjukang seperti mengajak penghuninya untuk menikmati kebesaran Tuhan. Saya pun hanya menggunakan ponsel untuk mengabadikan keindahan setiap sudut Pulau Lanjukang.

Seperti kebanyakan pengunjung, saya datang memang untuk mencari sunyi di Lanjukang. Pemandangan birunya laut berpadu dengan hamparan pasir putih yang luas. Saat senja, pemandangan matahari terbenam di lautan seperti raja—tak ada yang merecoki. Cahaya jingga dari sang surya yang hendak kembali ke peraduannya terlihat sangat manis memantul pada air laut. Sebuah sajian pemandangan yang cukup romantis.

Saat malam mencapai puncak, cahaya bulan menjadi satu-satunya sumber penerang. Sumber penerangan lampu rumah penduduk dari generator hanya bisa menyaingi hingga pukul 21.00 Wita. Selebihnya, bulan dan bintang yang berkuasa.
<!--more-->
Malam itu, saya dan beberapa teman memilih menggelar tikar di atas hamparan pasir putih, beratapkan langit. Kami bercengkerama diiringi irama ombak yang berlarian dikejar angin. Suasana sunyi yang sempurna, jauh dari kebisingan, keriuhan, juga hiruk pikuk kota. Alam terasa tenang dan lebih damai.

Di pantai ini, selain berenang dan menikmati hamparan pasir putih yang bersih, pengunjung sejatinya juga bisa melakukan snorkeling. Terumbu karang hidup sehat di balik perairan Lanjukang. Itu membuat ikan-ikan menjadi betah.

Jika berkunjung ke Pulau Lanjukang, ada baiknya untuk membawa bekal lebih. Kelebihannya bisa disumbangkan kepada penduduk setempat. Jika punya baju bekas layak pakai dan buku bacaan, juga bisa dibawa serta. Penduduk pulau akan senang menerimanya.

Namun, sebelum berangkat, Anda juga perlu tahu beberapa fakta unik di Pulau Lanjukang. Konon, masyarakat Lanjukang berasal dari legiun veteran Sulawesi Selatan bernama Mamma Bora yang menghuni pulau ini sejak 1942.

Fakta lainnya adalah bentuk fisik warga pulau yang “kerdil”, dengan tinggi maksimal hanya 150 sentimeter. Bentuk fisik ini kabarnya disebabkan oleh penyakit aneh yang diidap turun-temurun karena warga pulau yang saling kawin-mawin.

Meski sedikit berbeda, warga Pulau Lanjukang sangat ramah kepada pengunjung. Namun, jika ingin mengambil gambar mereka dalam bentuk foto maupun video, sebaiknya meminta izin terlebih dulu.

SUTRISNO ZULKIFLI

Berita lain:
Berburu Senja dari Atap Pencakar Langit
Sate Blekok Khas Gresik
Surakarta Kembangkan Wisata Susur Bengawan Solo



Berita terkait

Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.

Baca Selengkapnya

Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.

Baca Selengkapnya

Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.

Baca Selengkapnya

Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.

Baca Selengkapnya

Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.

Baca Selengkapnya

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.

Baca Selengkapnya

Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.

Baca Selengkapnya

Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.

Baca Selengkapnya