Kunjungan Wisman Januari hingga Maret Naik 10,07%
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Minggu, 4 Mei 2014 15:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Maret lalu mencapai 765.607 orang, sehingga total kedatangan wisman dalam triwulan pertama (Januari-Maret) 2014 mencapai 2.221.352 atau tumbuh 10,07% dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar 2.018.059 orang.
Jumlah kunjungan wisman yang rata-rata sebesar 740.000 per bulan tersebut merupakan rekor baru yang belum pernah tercapai selama ini sekaligus menguatkan pencapaian target pariwisata tahun ini sebesar 9,3 juta - 9,5 juta wisman yang kemungkinan akan terlampaui.
“Trend tiga bulan ini sangat positif, diharapkan bisa terus bertahan sampai akhir tahun. Kita semakin optimis target capaian wisman tahun ini akan terlampaui,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu melalui siaran pers yang dikirim pada 2 Mei 2014.
Menurut Mari, data BPS menunjukkan bahwa dalam tiga bulan ini tiga pintu masuk utama wisman yakni, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Batam menunjukkan pertumbuhan positif masing-masing sebesar 6,48%, 14,42%, dan 7,50%, sedangkan yang sangat menonjol adalah pintu masuk Bandara International Lombok (BIL) tumbuh 214,7%, Bandara Adisucipto Yogyakarta 44,0% dan Bandara Husein Sastranegara Bandung 23,03%.
Pada Januari-Maret lalu wisman yang masuk melalui BIL sebanyak 15.954 orang didominasi wisman dari Australia sebanyak 4.962 orang. Wisman Australia ini sebagian besar menggunakan maskapai penerbangan Jetstar yang membuka rute Lombok-Perth. Kunjungan wisman Australia melalui BIL ke depan kemungkinan terus bertambah, seiring adanya rencana maskapai Jetstar akan membuka jalur baru BIL (Lombok)-Melbourne (Australia). (Baca : Libur Imlek Dorong Lonjakan Wisman ke Indonesia)
Hal serupa juga terjadi pada wisman melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung dalam tiga bulan pertama sebanyak 52.280 orang yang didominasi wisman dari Malaysia dan Singapura sebanyak 38.067 orang dan 10.027 orang, sedangkan melalui Bandara Adisucipto Yogyakarta sebanyak 23.221 orang juga didominasi wisman dari Malaysia dan Singapura sebesar 9.730 dan 3.515 orang. Sebagian besar wisman melalui kedua bandara tersebut menggunakan maskapai penerbangan budget atau low cost carrier.
Yang juga menggembirakan, kunjungan wisman dari negara asal utama mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, di atas rata-rata. Wisman dari Tiongkok misalnya, dalam tiga bulan pertama ini sudah mencapai 257.304 orang atau naik 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 194.580 orang. Hal tersebut berarti RRT menjadi sumber wisman ketiga terbesar dan menjadi lebih besar dari Australia yang tahun lalu no. 3.
“Pertumbuhan yang baik ini berarti strategi promosi intensif kita ke RRT sudah mulai membuahkan hasil dan saat ini adalah kesempatan baik untuk Indonesia, karena berbagai perkembangan terakhir menyebabkan Forward Company untuk memperkirakan sekitar 800.000 orang akan mengalihkan perjalanan wisatanya dari beberapa negara Asia Tenggara ke negara lain,” kata Menteri.
Sementara itu, wisman asal Singapura naik 13,78% menjadi 306.836 orang, Australia naik 13,77% menjadi 233.378 orang, Malaysia naik 12,10% menjadi 315,610 orang. Berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman pada Maret 2014 dibandingkan bulan Maret 2013 yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Arab Saudi sebesar 80,44%, Uni Emirat Arab 62,01%, Bahrain 44,07%, Tiongkok 32,32%, dan Mesir 31,67%, sedangkan secara kumulatif Januari-Maret 2014 dibandingkan Januari-Maret 2013 yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu: Bahrain 77,13%, Uni Emirat Arab 64,16%, Arab Saudi 59,77%, Mesir 32,38% dan Tiongkok 32,24%.
Mari mengatakan, pada triwulan pertama ini ada sejumlah fokus pasar yang mengalami penurunan (pertumbuhan negatif) yaitu Jepang (-3,69%), Hongkong (-5,20%), dan Rusia (-8,47%). Mengenai penurunan wisatawan dari Jepang, menurut Menteri, besar kemungkinan terkait dengan trend berkurangnya jumlah masyarakat Jepang yang melakukan perjalanan ke luar negeri (outbond). Berdasarkan data statistik, sejak Januari kunjungan warga Jepang ke luar negeri turun sebesar 1,8% pada Januari dan 0,8% pada Februari lalu.
Menurut analisa Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata Kemenparekraf, pasar Russia sejak tahun lalu menunjukkan tren menurun, hal ini kemungkinan karena kondisi ekonomi Russia tengah mengalami stagnasi sehingga wisatawan dari Negeri Beruang Putih ini lebih memilih atau mengalihkan kunjungan ke negara terdekat, sedangkan penurunan wisman Hongkong lebih banyak karena faktor pilihan, banyak wisman RRT tidak lagi harus terbang melalui Hongkong lebih dahulu, namun bisa langsung menuju ke destinasi di Indonesia. “Kami terus mengkaji penyebab turunnya wisman dari fokus pasar tersebut untuk segera dilakukan langkah konkret melalui strategi pemasaran dan promosi atau meningkatkan konektivitas penerbangan,” kata Mari.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara Ke-12
Lusa, Semarang Gelar Night Carnival 2014
4 Kamar Hotel Paling Mewah di Dunia
Festival Bunga, Jalanan di Malang Jadi Catwalk Raksasa