Hotel di Bali Harus Tingkatkan Konsumsi Buah dan Pangan Lokal

Reporter

Sabtu, 19 April 2014 14:39 WIB

Foto: sxc.hu

TEMPO.CO, Gianyar - Hotel dan restoran di Bali didorong untuk meningkatkan konsumsi buah dan bahan pangan lokal dengan cara menyajikan komoditas tersebut kepada para tamunya.

Mereka juga diminta mempromosikan kekayaan budaya kuliner lokal kepada para wisatawan. Bupati Gianyar A.A. Agung Bharata menyatakan hal itu merupakan wujud kebanggaan terhadap Tanah Air sekaligus untuk menolong para petani dan peternak lokal agar dapat memperbaiki kesejahteraan mereka.

"Kita tentu akan bangga kalau ada wisatawan yang datang ke tempat kita karena kerinduan pada cita rasa kulinernya," ujarnya dalam seminar yang menjadi bagian dari acara Gianyar Cullinary Festival, Sabtu, 19 April 2014.

Bharata mengakui hal itu tidak mudah dilakukan. Dia mengatakan harus ada upaya serius dengan melibatkan kalangan perhotelan, asosiasi juru masak, pemerintah, dan kalangan petani serta peternak sendiri.

Pemerintah memiliki komitmen yang kuat karena ingin menciptakan pariwisata yang hasilnya dapat pula dinikmati oleh kalangan di luar industri pariwisata. Tingkat penyerapan buah-buahan dan bahan pangan lokal seperti sayuran, beras, dan daging ternak oleh pihak hotel dan restoran sendiri dirasakan masih rendah.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Gianyar I Gusti Ayu Dewi Hariani, pihak hotel sering berkilah: kualitas barang belum memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan hotel.

Suatu kali pernah ada kejadian, saat petani telah mengembangkan sayuran yang dianggap sebagai kebutuhan hotel. Namun saat masa panen ternyata tren kebutuhan hotel sudah berubah. "Akibatnya mereka kembali beralih ke sayuran yang bisa dijual ke pasar lokal," ujarnya.

Menanggapi keluhan itu, Ketua Indonesian Chef Association (ICA) Henry Alexie Bloom menyebutkan sebenarnya tidak ada diskriminasi di antara bahan pangan lokal dan impor. "Asal kualitasnya sama, pasti akan kami terima," ujar ketua organisasi yang menaungi para juru masak hotel itu.

Bloom menyatakan ada juga masalah kurang terjaminnya kelanjutan pasokan untuk buah dan pangan lokal. Selain itu, terdapat persoalan ihwal pembayaran kepada pemasok oleh pemilik hotel. "Biasanya pembayaran memang ditunda antara 1- 3 bulan karena model itulah yang digunakan hotel dan akhirnya memberatkan petani," ujarnya. Upaya pemenuhan syarat-syarat kualitas dan penyelesaian masalah pembayaran itu memang bukan perkara yang mudah.(Baca : Buah Andalan dalam Agenda Khusus Suswono ke Turki)

Menurut Mulyati Gozalie , perempuan yang berpengalaman melakukan pemberdayaan petani anggur, dibutuhkan pendampingan yang intensif agar petani benar-benar memahami proses pembuatan yang produk yang berkualitas. "Mulai dari mencari bibit, melakukan pemupukan, sampai menentukan waktu panen yang tepat di mana buah benar-benar siap dipetik," ucapnya. Petani bahkan harus mengetahui cara mengemas buah yang baik dan hal teknis pengirimannya.

Mulyati sendiri telah melakukan pendampingan kepada puluhan petani anggur di Buleleng, Singaraja, di atas lahan seluas 100 hektare sehingga anggur yang dihasilkan layak untuk diolah menjadi wine yang bisa dipasarkan di hotel dan restoran.

"Ini tentu bukan kerja jangka pendek untuk mencari keuntungan semata. Tetapi harus diniatkan untuk jangka panjang demi mengangkat harkat bangsa sendiri," tegas pemilik PT Sababay Winery ini.

ROFIQI HASAN




Berita Terpopuler
Festival Kuliner Gianyar Kembali Digelar
Bandung Macet, Ridwan Kamil Curhat ke Jokowi
Libur Paskah, Tiket Kereta Masih Tersedia
Banyuwangi Luncurkan Aplikasi Wisata di Android

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

15 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

21 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

23 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

31 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

33 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya