TEMPO.CO, Karanganyar - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan tarif baru obyek wisata segera diberlakukan. Menurut dia, tarif yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai dengan keadaan.
Dia mengatakan dengan Peraturan Pemerintah yang lama, tarifnya tidak boleh lebih dari Rp 2.000 untuk wisatawan dalam negeri. "Kalau maksimal Rp 2.000, bagaimana menjaga dan merawatnya?" kata Zulkifli saat meninjau obyek wisata Grojogan Sewu di Karanganyar, Senin 7 April 2014.
Menurut dia, butuh biaya tidak sedikit untuk merawat pohon dan satwa. Jika anggarannya kurang, dia khawatir satwanya bisa mati dan pohon-pohon jadi rusak. Zulkifli menerangkan selama ini pengelolaan obyek wisata alam di bawah Kementerian Kehutanan masih subsidi.
Jika hanya mengandalkan subsidi, menurutnya pohon-pohon yang dirawat bisa terus-menerus rusak. "Karena APBN terbatas. Masih digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan orang miskin. Kalau jalan-jalan, berarti orang senang-senang to?" katanya.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59 Tahun 1998 yang mengatur Tarif Jasa Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Kementerian Kehutanan dan Perkebunan sudah direvisi menjadi PP Nomor 12 Tahun 2014.
Dengan revisi PP, tarif masuk obyek wisata bagi wisatawan dalam negeri naik dari semula Rp 1.500-2.500 menjadi Rp 5.000-20.000. Sedangkan bagi wisatawan asing, naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 100-300 ribu per kunjungan.
Data Kementerian Kehutanan menyebutkan jumlah pengunjung wisata alam pada 2012 mencapai 2,6 juta orang untuk wisatawan dalam negeri dan 219 ribu orang wisatawan asing. Untuk kunjungan ke taman nasional, tercatat wisatawan dalam negeri ada 1,6 juta orang dan wisatawan mancanegara ada 142 ribu orang.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler lainnya:
Kiai Maman, Caleg Pembela Ahmadiyah
Cara Atasi Gugup Bicara di Depan Umum
Caleg Binny Bintarti Bersaing dengan Ibas SBY
Berita terkait
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka
46 hari lalu
KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
58 hari lalu
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGrup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?
59 hari lalu
InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?
Baca SelengkapnyaSkema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024
14 Februari 2024
Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.
Baca SelengkapnyaAmerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung
24 Januari 2024
Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak
17 Januari 2024
KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.
Baca SelengkapnyaMenteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim
14 Januari 2024
KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.
Baca SelengkapnyaSandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024
10 Januari 2024
Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.
Baca SelengkapnyaKLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim
13 Desember 2023
KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaLahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah
26 November 2023
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.
Baca Selengkapnya