Parkir di Kawasan Kuliner Sabang-Jaksa Ditertibkan  

Reporter

Selasa, 18 Maret 2014 12:45 WIB

Tempo/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata kuliner Jalan Sabang dan Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, akan dibebaskan dari parkir badan jalan (on-street) pada tahun ini. Kepala Seksi Pelayanan Unit Pelaksana Parkir Hendrico Tampubolon mengatakan kawasan tersebut masuk radar dengan tingkat kemacetan parah.

"Setiap jam makan siang dan makan malam banyak kendaraan parkir, sehingga (menyebabkan) macet," kata Hendrico kepada Tempo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 17 Maret 2014. Imbas kemacetannya bisa sampai di Jalan Kebon Sirih dan Jalan Wahid Hasyim.

Menurut dia, penetapan larangan parkir di badan jalan tersebut saat ini sedang dikaji. Unit Pelaksana Parkir masih menghitung berapa banyak angka pasti kendaraan yang parkir di kawasan tersebut. Hasil kajian ini nantinya akan menjadi landasan untuk melihat berapa kebutuhan parkir di ruas jalan tersebut.

Sebagai alternatif lokasi parkir, Hendrico sudah berkoordinasi dengan beberapa pengelola gedung sekitar, seperti Pusat Perbelanjaan Sarinah di Jalan M.H. Thamrin. Selain itu, gedung-gedung pemerintah yang ada di kawasan tersebut juga bisa menjadi pilihan.

Menurut Hendrico, penghapusan parkir badan jalan di kawasan tersebut merujuk pada program serupa di Jalan Gadjah Mada hingga Jalan Hayam Wuruk. Sejak 2011, dua jalan utama di Jakarta Pusat ini diberlakukan larangan parkir badan jalan.

"Hanya memang diakui masih ada yang colong-colongan di beberapa titik kawasan tersebut," ujarnya. Menurut dia, salah satu sebabnya adalah masih adanya Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2011 tentang Kawasan Parkir Badan Jalan. (Baca: Beragam Hiburan dan Kuliner di Fatahillah Fiesta)

Dalam aturan ini, ujar dia, kawasan Sabang, Jaksa, Gadjah Mada, dan Hayam Wuruk masih diperbolehkan parkir di badan jalan. "Makanya, kami juga akan usulkan agar peraturan gubernur ini direvisi," katanya.

Dalam peraturan gubernur tersebut, ada 378 ruas yang diizinkan untuk digunakan parkir badan jalan. Rinciannya, Jakarta Pusat 107 ruas jalan, Jakarta Utara 77 ruas jalan, Jakarta Barat 62 ruas jalan, Jakarta Selatan 73 ruas jalan, dan Jakarta Timur 59 ruas jalan.

Menurut pantauan Tempo di kawasan tersebut, kemacetan parah selalu terjadi pada jam makan siang dan malam sepulang kantor. Kendaraan berjejer parkir memenuhi kanan-kiri badan jalan. Aktivitas keluar-masuk lahan parkir inilah yang kerap menyebabkan kemacetan. (Baca juga: Colette & Lola, Terlalu Manis untuk Dilupakan)

SYAILENDRA

Berita Lainnya:
Jokowi Didemo Aktivis HMI Soal Transjakarta
Empat Pertandingan Penentuan Liga Primer Inggris
Lagi di Aceh, Eks Pengacara Atut Batal ke KPK

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

15 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

21 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

23 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

31 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya