Sekaten, Warga Yogya Pesta Telur Merah

Reporter

Rabu, 8 Januari 2014 02:59 WIB

Pedagang Endog Abang atau telur ayam yang diberi warna merah yang ditusuk ruas bambu panjang di sekitar Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). Endog atau telur melambangkan kelahiran. Abang atau merah melambangkan kesejahteraan. Sedangkan ruas bambu panjang adalah hubungan vertikal dengan sang pencipta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta--Ribuan warga Yogyakarta tumpah ruah berpesta dan saling berebut makanan tradisional endog abang alias telur merah dalam pembukaan tradisi Sekaten di Alun Alun Selatan Selasa sore 7 Januari 2014.

Dalam perayaan itu, warga juga mengikuti prosesi kembul dhuwur atau makan bersama nasi gurih bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kota Yogyakarta serta perwakilan Keraton Yogya dan Pakualaman.

Panitia acara Yetti Martanti menuturkan, perayaan kembul dhuwur nasi gurih dan telur merah ini menjadi pembuka momen Miyos Gongso, sebagai bagian utama pembukaan tradisi Sekaten. Dalam acara Miyos Gongso yang digelar malam hari ini, sepasang gamelan dikeluarkan dari Keraton Yogya menuju Masjid Agung.

"Kembul dhuwur ini sudah lama tak dimasukkan dalam perayaan Sekaten, sekarang kami hidupkan lagi karena ini bagian tak terpisah," kata Yetti kepada Tempo.

Tak tanggung tanggung, dalam acara makan bersama itu panitia membuat gununga tumpeng ekstra besar dengan tinggi 3 meter dan diameter 3,3 meter. Tumpeng itu tersusun atas 99 tumpeng ingkung dan 1000 telor merah.

Dalam acara yang menggandeng pegiat Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Kota Yogya itu, panitia pun menyiapkan seperempat kuintal nasi gurih.

Yetti menuturkan, meski sekaten kini lebih banyak dimaknai oleh warga sebagai pasar malam dan bukan tradisinya, namun pemerintah berusaha tidak menghilangkan unsur unsur penyusunnya.

"Termasuk nasi gurih dan telur merah yang sejak dulu jadi makanan khas sekaten, itu harus tetap ada agar warga ingat maknanya," kata Yetti yang juga Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta itu.

Nasi gurih dan telur merah ini dimaknai sebagai simbol kemakmuran dan rejeki.

Di antara ratusan kios pasar malam sekaten yang tersebar saat ini, keberadaan penjual nasi gurih memang hampir sangat sulit ditemukan. Termasuk penjaja telur merah yang biasanya merupakan perempuan lanjut usia dengan menggelar gendongannya di sudut sudut Alun Alun.

Sebagai gantinya, stand dan kuliner sekaten kini lebih banyak berisi wahana permainan, penjual pakaian, hingga dealer sepeda motor.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga:

Godean Sentra Kuliner Belut

Balekambang Solo Gelar Ketoprak dan Pesta Ikan

Tahun Baru, Malioboro Gelar Pertunjukan Wayang

Sambut Natal, Korea Hadirkan Parade Penguin

Berita terkait

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.

Baca Selengkapnya

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.

Baca Selengkapnya

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.

Baca Selengkapnya

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.

Baca Selengkapnya

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.

Baca Selengkapnya