Pindang Tetel, Rawon Khas Pekalongan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 4 Oktober 2013 17:20 WIB

Empal Gentong khas Cirebon, Jawa Barat. Masakan ini mirip dengan soto. Isiannya adalah jeroan dan daging sapi dengan kuah santan. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dan Gentong karena proses memasaknya memakai kuali. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Pekalongan - Kurang lengkap rasanya jika singgah ke Kota Pekalongan hanya memburu batik saja tanpa sempat menjajal kulinernya. Sayangnya, dari puluhan warung dalam stan wisata kuliner di Pekalongan Batik Week International (PBWI) 2013, tidak satu pun yang menawarkan menu khas Kota Santri itu.

Setelah menyisir kawasan budaya Jetayu, pusat diselenggarakannya PBWI, Tempo hanya menemukan satu warung makan yang menawarkan menu tradisional Pekalongn. Warung sederhana di depan Kantor Pos Kota Pekalongan, jauh dari stan wisata kuliner PBWI, itu menawarkan menu pindang tetel.

Meski hanya menggelar tikar di trotoar dan mengandalkan pohon peneduh tanpa mendirikan tenda, warung pindang tetel itu tampak dipadati pembeli. Dari pelat nomor sepeda motor dan mobil yang diparkir di depan warung itu, kebanyakan dari Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, Semarang, hingga Yogyakarta.

“Pembeli terus mengalir. Dari pagi sampai sekarang belum sempat istirahat,” kata pemilik warung, Sarmini, saat ditemui Tempo, Kamis siang, 3 Oktober 2013. Di sela kesibukannya melayani pesanan, perempuan 47 tahun itu mengatakan, pindang tetel adalah masakan khas yang hanya ditemui di Pekalongan.

Meski namanya pindang tetel, masakan mirip rawon itu dibuat dari tetelan daging sapi, bukan ikan pindang. Daging tetelan itu khusus dari iga sapi. “Sekilas mirip rawon. Tapi rasanya jauh lebih gurih karena bumbu kluwak (kepayang),” ujar Harmini. Kluwak juga menjadikan kuah pindang tetel tampak lebih gelap.

Selain kluwak, bumbu pindang tetel juga terdiri dari ketumbar, merica, garam, terasi, kecap, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Untuk menghilangkan bau amis daging, bumbu tersebut dihaluskan bersama lengkuas, salam, dan sereh. Dibandingkan rawon, kuah pindang tetel juga lebih berlemak.

Satu porsi pindang tetel harganya Rp 5.000. Jika ditambah potongan lontong, pembeli cukup merogoh kocek Rp 6.000. Pada hari biasa, Harmini hanya mengolah dua kilogram daging tetelan. Karena sejak Rabu hingga Sabtu ada acara PBWI, ia menambah dagangannya sebanyak dua kali lipat.

Alhamdulillah, ini sudah hampir habis,” ujar Harmini, yang membuka warung sejak 1985. Salah satu pembeli pindang tetel, Taufiq, 42 tahun, mengatakan stan wisata kuliner PBWI kurang gereget karena didominasi menu umum. “Makanya, saya berburu sendiri dan baru menemukan masakan khas di sini,” kata warga Kota Bandung, yang ke Pekalongan untuk menyaksikan PBWI.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

13 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

3 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

18 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

20 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

30 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya