Alun-alun Kota Wisata Batu, Malang. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Batu - Perayaan malam Tahun Baru 2013 di Kota Batu diprediksi akan ramai dan padat kendaraan. Pengunjung wisata diperkirakan akan berdatangan dari Surabaya, Malang, Ngawi, Kediri, dan Blitar. Kendaraan wisata dipastikan bakal menumpuk di Kota Batu. "Jika kendaraan padat, jalur ke Batu disetop," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Batu, Ajun Komisaris I Gusti M Merta, Jumat, 21 Desember 2012.
Pembatasan kendaraan juga dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan. Jalur menuju Batu yang berkelok dan menanjak memang rawan. Apalagi bagi pengendara yang tak mengenal medan di Batu. Meningkatnya jumlah kendaraan ke Batu diprediksi akan terjadi sejak hari Natal.
Pada tahun ini jumlah pengunjung ditaksir lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk mengurai kemacetan, disiapkan beberapa jalur alternatif. Pengendara dari Malang menuju Kediri, Jombang, bisa melintasi Jalan Hasanudin-Areng-Areng-Tlekung-Songgoriti. Demikian sebaliknya.
Polisi juga akan berkonsentrasi di kawasan pusat kota, yakni di Alun-alun dan jalan Diponegoro. Di daerah ini akan bertugas 400 personel gabungan dari Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur. Tujuannya adalah untuk mencegah kemacetan di pusat kota. Pada malam Natal polisi akan mengamankan gereja dan seminari di Batu.
Pertamina juga akan berpartisipasi untuk mengatisipasi meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Batu. "Saat liburan jumlah kendaraan di Batu (pasti) meningkat," kata Sales Representative Pertamina Region V Jawa Timur, Arlina Dyah Pramesti.
PT Pertamina akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengawasi pemakaian BBM bersubsidi. Ini dilakukan agar konsumsi BBM disesuaikan dengan kuota di masing-masing kota. Kuota BBM bersubsidi jenis premium di Batu sebanyak 33.357 kiloliter. Setiap bulan rata-rata konsumsi premium sebanyak 3.000-3.500 kiloliter. Saat libur sekolah, konsumsi premium melonjak.