Tiga Satwa Langka di Bali Zoo Melahirkan Bayi

Reporter

Senin, 3 Desember 2012 13:49 WIB

Seekor Owa Jawa (Hylobates Moloch) mengendong anaknya yang baru lahir di Bali Zoo Park di Gianyar, Bali, (3/12). Tempo/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Gianyar - Tiga satwa langka yang menjadi koleksi Bali Zoo Park, Gainyar, Bali, melahirkan bayinya masing-masing selama Oktober hingga November 2012. Kelahiran tersebut menambah jumlah koleksi di kebun binatang tersebut menjadi sekitar 60 ekor.

Koordinator Tim Kesehatan Bali Zoo, IGA Rangga Wiradarma, menjelaskan, pada 21 November 2012 lahir bayi jalak bali dengan berat 66 gram. Setelah 9 hari berada dalam sarangnya, bayi Jalak Bali tersebut dipisahkan dari induknya untuk ditempatkan pada inkubator dengan suhu 26 derajat Celsius.

Bayi jalak bali tersebut akan berada di tempat khusus itu selama satu bulan. Setiap jam diberikan empat perut jangkrik yang telah direndam sebagai makanannya. "Karena kondisinya masih lemah harus kami jaga suhu dan makanannya,” kata Rangga, Senin, 3 Desember 2012.

Induk jalak bali tersebut berasal dari penangkaran jalak bali milik pelukis ternama, Antonio Blanco, di Gianyar, Bali.

Sebelumnya, yakni pada 17 November 2012, pasangan owa jawa yang diberi nama Minul dan Koko melahirkan seekor bayi dengan berat 500 gram. Belum diketahui jenis kelaminnya karena hingga kini masih berada dalam gendongan induknya.

Pasangan owa jawa dengan usia 12 tahun itu didatangkan langsung dari habitatnya di daratan Pulau Jawa. Bayi owa jawa biasanya dilahirkan setelah usia dalam kandungan induknya mencapai 7 bulan.

Selain jalak bali dan owa jawa, pada 6 Oktober 2012 lalu induk betina kanguru tanah yang juga disebut Walabi melahirkan bayi dengan berat 400 gram. Berbeda dengan jalak bali, bayi kanguru tanah ini langsung ditempatkan di sisi induknya.

"Makan dan minumnya masih murni ASI sampai berumur 1 tahun nanti," ujar Public Relations Executive Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra.

Induk kanguru tanah diberikan makanan dua kali sehari berupa kacang panjang, jagung, sayur hijau, dan sejenisnya. Hewan langka dengan habitat asal Pulau Irian Jaya ini didatangkan dari Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Mei 2012, bersama 1 ekor kanguru tanah lainnnya.

Dengan demikian, Bali Zoo memiliki tiga ekor jalak bali, lima ekor owa jawa, dan sembilan ekor kanguru tanah.

KETUT EFRATA

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya