Menyusuri Sudut Kota Pariaman

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 11 November 2012 03:03 WIB

Pantai Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO , Jakarta:Menyusuri kota-kota kecil di daerah bisa menjadi pilihan pejalanan yang menarik. Kecilnya kota memungkinkan seseorang menyusuri kota hanya dengan berjalan kaki. Atau, cara lainnya memanfaatkan angkutan kota seperti bendi. Dengan begitu kita bisa menikmati denyut aktifitas kota kecil yang tenang seperti Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Daya tarik kota kecil di pesisir barat Sumatera ini adalah pantai indah dan sebagian besar sepi dari aktivitas. Kota seluas 73,36 km persegi ini juga dikenal akan budaya uniknya dan sejarah hebatnya.

Pada abad ke-16 Kerajaan Aceh berkuasa di pantai barat Sumatera. Pariaman menjadi kota perdagangan yang maju. Pariaman sering disinggahi kapal-kapal dagang asing seperti Tiongkok, Inggris, Spanyol, dan Belanda.

Kota ini kemudian menjadi rebutan antar bangsa yang berakhir dengan kemenangan VOC pada 1670-an. Saat itu Pariaman menjadi kota penting sebelum Kota Padang ditaklukkan dan dibangun Belanda. Namun pembangunan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang membuat Pariaman mundur.

Sejak awal abad ke-20 Kota ini tak lagi disinggahi kapal dagang karena tidak memiliki pelabuhan yang memadai. Pelabuhan dan perdagangan hanya tinggal kenangan. Stasiun kereta api Pariaman dan sejumlah bangunan sekitarnya jadi peninggalan Kolonial Belanda yang tersisa.

Parimana menjadi tempat penyebaran agama Islam pertama di Sumatera Barat. Syekh Burhanuddin menyebarkan agama Islam di Minangkabau pada abad ke-17. Ia meninggal pada 20 Juni 1704.

Setiap 15 Syafar, hari wafatnya Syekh Burhanuddin, ribuan penganutnya dari berbagai daerah di Sumatra Barat dan provinsi tetangga berdatangan ke makannya di Pariaman. Mereka memulai ziarah beramai-ramai dari 10 Syafar hingga 15 Syafar dan berzikir, salawat, dan salat hampir 24 jam. Saat bersyafar, Ulakan, kampung kecil di pinggir pantai pariaman menjadi ramai siang-malam. Suasana religius sangat terasa di sana.

Acara lain yang membuat pariaman mendadak ramai adalah Pesta Tabuik, perayaan Asyura pada 10 Muharam yang diperingati setiap tahun sejak 1831. Meski penduduk Pariaman tidak memeluk Islam aliran Syiah, tetapi acara ini merupakan peringatan kematian pahlawan Syiah, Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW. Puluhan orang akan memadati pariaman melihat Tabuik dibuang ke laut.

Di hari biasa, pariaman kembali sepi. Inilah saat yang tepat untuk menyusurinya. Pariaman memiliki pantai yang indah dan rindang oleh pepohonan. Kita bisa menyusuri pantai sepanjang 1.500 meter dari Pantai Gandoriah menuju arah selatan ke Pantai Cermin.

Pantai Gandoriah adalah tempat favorit warga. Selain menikmati pantai, di tempat ini juga banyak jajanan enak. Ada banya warung penjual nasi sek. Nasi sek ini makanan khas di Pantai Gandoriah. Dulunya harganya sebungklus seratus rupiah, karena itu disebut nasi "seratus kenyang".

Penyajiannya unik. Sekepal nasi panas dibungkus daun pisang dan lauknya sala (peyek) ikan atau sala cumi, anyang sayuran (urap dengan campuran rebusan kacang panjang, daun singkong, daun pepaya) dan sambal cabe dan tomat.

Banyak penjual pula sala dan rakik atau peyek ikan hingga cumi. Aneka santapan khas ini bisa dinikmati sambil lesehan di bawah pohon cemara rindang dan semilir angin laut.

Bila ingin pantai yang lebih sepi masih banyak pantai lainnya, seperti pantai Kata dan Pantai Cermin. Pohonnya rindang serta berpasir putih.

Selain pantai, kita bisa berkeliling Kota Pariaman naik bendi atau delman. Selain menyaksikan sudut-surdut kota bisa berburu kuliner enak seperti Sate Pariaman dan gulai ikan karang. Banyak tempat yang menjualnya.

FEBRIANTI

Berita Terpopuler
Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan

Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu

Musim Durian Sudah Tiba

Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo

Konselor Jerman dan Sepatu Kotor




Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya