Maros Ingin Kembalikan Kejayaan Wisata Bantimurung  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 6 November 2012 15:35 WIB

Tempat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Maros - Mulai tahun depan, Pemerintah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, akan lebih fokus pada pengembangan obyek wisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya daripada mengembangkan sektor pertambangan.

Bupati Maros H.M. Hatta Rahman mengatakan, awal tahun ini, pihaknya mulai menyusun pemetaan kawasan yang akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata sekaligus menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan itu.

"Kami telah mengikuti pameran Nusa Dua Fiesta 2012 yang digelar di kompleks Nusa Dua, Bali, pekan lalu, untuk mempromosikan potensi daerah yang tidak kalah menariknya dibanding daerah lain untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata," kata Hatta, Selasa, 6 November 2012.

Ia mengaku, di stan pameran, yang ditampilkan cukup dikemas dengan ciri khas daerah Maros sebagai kawasan habitat kupu-kupu. Mereka pun menyajikan hasil produk-produk kerajinan dan makanan kuliner Maros, serta menyebarkan brosur tentang kampanye kawasan pariwisata yang saat ini ada di Maros.

"Alhasil, dari penilaian dewan juri dan panitia penyelenggara, kami berhasil meraih penghargaan juara 1 terbaik di kegiatan itu," kata Hatta.

Hatta pun saat ini tengah mempelajari sejumlah kawasan wisata di Bali, seperti lokasi penangkaran kupu-kupu yang ada di Tabanan, Bali. "Di sana, kami lihat terdapat kawasan penangkaran kupu-kupu, luasnya hanya sekitar 1 hektare. Menariknya, kawasan itu sangat diminati wisatawan asing, bahkan separuh dari habitat kupu-kupu dan kumbang yang dikembangbiakkan di sana justru berasal dari Sulawesi Selatan. Nah, sisi manajemennya saja yang kita ingin tahu bagaimana caranya mengelola penangkaran itu," kata Hatta.

Jadi, Hatta berharap, di Taman Wisata Bantimurung yang saat ini telah ada, dapat dikelola secara profesional seperti yang berada di Bali. "Kita punya banyak potensi, pakan dan lahan yang cukup luas. Dan pada intinya kami ingin mengembalikan julukan kawasan wisata ini sebagai populasi Kingdom of Butterfly," kata Hatta.

Selain itu, kata dia, di sekitar lokasi taman wisata akan dijadikan sebagai wisata desa seperti yang ada di Ubud, Bali. Pemandangan di daerah ini, kata dia, sangat unik. "Hanya terlihat kawasan pertanian dengan sistem terasering, lalu kemudian sejumlah kafe dan toko suvenir hanya dibuat di tepi jurang, namun cukup diminati oleh wisatawan," kata Hatta.

Dia mengatakan, Maros sebenarnya memiliki potensi yang sama, bahkan kawasan kars di Maros lebih unik dan lebih menarik dijadikan kawasan wisata daripada dijadikan kawasan tambang.

Kawasan kars di Maros, kata Hatta, cenderung dikelola untuk dijadikan area pertambangan marmer dan tanah untuk pendapatan asli daerah, "Kami sudah tidak berpikir lagi pemanfaatan sumber daya alam kars sebagai area pertambangan karena cenderung aktivitas tambang lebih merusak lingkungan dan mudaratnya jauh lebih besar daripada pendapatannya," kata Hatta.

Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Maros, Rahmat Burhanuddin, mengaku, tahun ini, kawasan Wisata Alam Bantimurung mulai diperluas. Pihaknya akan membangun sejumlah fasilitas wisata, seperti hotel dan kawasan parkir, serta loket pintu masuk. "Jadi wisma Bantimurung kini telah dibongkar untuk dijadikan hotel dengan alokasi anggaran APBD Maros 2012 senilai Rp 10 Miliar," kata Rahmat.

Tahun depan, kata dia, kawasan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) juga akan dipindahkan ke kawasan Home Base Lama, Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa. "Lokasi itu akan dijadikan sebagai kawasan water boom," kata Rahmat. Di lahan bekas SKB ini, nantinya juga akan dibangun 200 kamar penginapan dan aula pertemuan.

Bahkan, kata Rahmat, SMK pariwisata yang berada di dalam kawasan wisata Bantimurung juga akan dipindah, dan eks lahan SMK akan dijadikan sebagai kantor pariwisata. "Namun, masih pikir-pikir soal pemindahannya karena bangunannya sudah telanjur ada," kata Rahmat. Pihaknya menargetkan, tahun ini, pendapatan dari wisata Bantimurung akan meraup Rp 9 miliar, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5 miliar.

SULFAEDAR P.

Berita lain:
Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

Kereta Uap Kuno Jaladara Berhenti Beroperasi

Festival Batik dan Festival Bunga Mau Digabung

Jawa Tengah Kekurangan 800 Pramuwisata

Bandung Kebanjiran Turis

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

7 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

7 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

8 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

9 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

14 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya