Sulitnya Menjaga Taman Nasional Danau Sentarum

Reporter

Selasa, 6 November 2012 14:54 WIB

Taman Nasional Danau Sentarum. Kapuashulukab.go.id

TEMPO.CO, Kapuas Hulu -- Kapal cepat atau speed boat menjadi alat transportasi utama yang digunakan petugas penjaga Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, untuk menjaga wilayahnya. Namun, mahalnya bensin di daerah ini menjadi salah satu kendala yang menghambat mobilitas mereka.

Petugas pengendali ekosistem hutan, Seksi II Pengelolaan Taman Nasional Danau Sentarum, Komarwan, mengaku ongkos penggunaan kapal cepat di sana amat mahal. "Satu liter bensin di sini harganya Rp 9.000," kata dia kepada Tempo, Senin, 5 November 2012.

Pria yang akrab dipanggil Marwan ini menjelaskan, luas keseluruhan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) sekitar 132 ribu hektare. Pengelolaannya dibagi menjadi tiga seksi. Seksi II, tempat ia bertugas, luasnya 48 ribu hektare.

Untuk mengitari daerah yang sangat luas itu, tujuh orang pegawai tetap dan beberapa petugas tambahan hanya dilengkapi dengan dua kapal cepat yang berukuran kecil (mesin 15 PK) dan sedang (40 PK). Padahal, jika terjadi kebakaran di musim kemarau, mereka harus mengerahkan pasukan lebih banyak menuju lokasi kebakaran.

Dalam sehari, mereka biasanya mengkonsumsi 25 liter bensin. "Seminggu pemakaiannya sekitar lima hari. Jika dihitung biaya untuk bensin hampir Rp 1,5 juta per minggu," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Resort Bukit Tekenang, salah satu lokasi pusat pemantauan TNDS di seksi II, Kecamatan Semitau.

Ini baru bicara soal ongkos yang dikeluarkan untuk transportasi menjaga dan memantau TNDS sehari-hari. Belum lagi jika kapal cepat ini bermasalah. Mereka harus mengeluarkan dana lebih untuk kerusakan dan penggantian onderdil. "Kalau rusak, ganti ring saja bisa sampai Rp 1 juta, belum lagi biaya pemeliharaan," kata dia.

Sebenarnya Marwan tak begitu mengeluhkan mahalnya ongkos tersebut. Sebab, menurut dia, harga bensin atau solar di Kalimantan memang dijual di kisaran harga Rp 9.000. Bahkan, dalam kondisi sangat parah, di mana pasokan sedikit, harga bensin dan solar bisa mencapai Rp 13-15 ribu.

Yang dia butuhkan adalah tambahan petugas dan kapal cepat untuk menunjang aktivitas mereka sebagai penjaga taman nasional yang juga berfungsi sebagai tempat mencari nafkah masyarakat sekitar itu. "Idealnya, tiap seksi itu punya empat kapal kecil dan satu kapal besar. Tugas kami mungkin jadi lebih mudah," ujarnya berharap.

MUNAWWAROH

Berita Lainnya:

Malaga Optimistis Kalahkan Milan
Begini Kantor Pegadaian Cipete Dirampok
Apindo Minta Pemerintah Tidak Naikkan Upah Buruh
BK Akui Aksi Dahlan Bikin Citra DPR Tercoreng
Begini Cara Semut Bermusyawarah

Berita terkait

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

3 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

3 hari lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

9 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

44 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

45 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

47 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

55 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

58 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

2 Maret 2024

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.

Baca Selengkapnya

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

19 Februari 2024

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya