Bertandang ke Padang Panjang

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 16 Oktober 2012 04:44 WIB

Padang Panjang, Sumatera Barat. Tempo/Febrianti

TEMPO.CO , Padang Panjang: Padang Panjang memang tidak sebeken Bukittinggi. Kota kecil berhawa sejuk ini seolah hanya menyediakan jalan untuk orang yang berkunjung ke Bukittinggi. Padahal, banyak yang unik di Padang Panjang.

Kota yang tenang ini dilindungi Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Juga pernah menjadi latar cerita beberapa karya sastra, seperti A.A.Navis menjadikan Padang Panjang setting sebagian besar karyanya karena ia memang lahir dan besar di kota kecil ini.

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karangan Buya Hamka sebagian latar belakangnya juga di Padang Panjang. Bahkan gelanggang pacuan kuda di Gelanggang Bancah Laweh, yang menjadi salah satu setting novel ini sampai saat ini masih ada dan rutin menggelar lomba pacuan kuda seperti di masa lalu.

Dari segi sejarah, kota kecil ini juga tidak ketinggalan. Sekolah-sekolah Islam modern pertama di Sumatera Barat duluan tumbuh di sini. Ada Tawalib, tempat sekolahnya Buya Hamka dan Perguruan Diniyah Puteri untuk sekolah khusus kaum perempuan. Kedua perguruan Islam ini hingga kini masih bertahan.

Kota ini pada awal abad ke-20 juga amat besar pengaruhnya karena menjadi tempat perlintasan yang strategis antara darek (darat) dan pedalaman Minangkabau.

Saat itu Padang Panjang menjadi tempat lalu lintas ide dan kemajuan, pusat pergerakan pemuda dan pendidikan Islam yang tumbuh subur. Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir juga lahir di sini.

Dulunya Padang Panjang juga kota kolonial. Beberapa peninggalannya masih bisa dilihat, misalnya Stasiun Kereta Api yang cukup besar bahkan lebih besar dari stasiun kereta api di Padang. Karena inilah stasiun Kereta Api pertama yang dibuat Belanda di Sumatera Barat.

Stasiun itu terlihat sepi, karena kereta api wisata hanya beroperasi hari Minggu dari Padang Panjang ke Sawahlunto yang melewati tepian Danau Singkarak yang cantik

Ada juga bekas pemandian orang Belanda. Namanya pemandian Lubuk Matokucing Airnya kolamnya dingin dan jernih. Bahkan air yang keluar dari mata air di dasar kolam itu berbongkah-bongkah kehijauan laksana mata kucing, karena itu dinamakan Lubuk Matokucing.

Rumah-rumah warga di Padang Panjang juga masih banyak yang bergaya awal abad ke-20. Rumah kayu dengan lantai semen dengan hiasan ventilasi di atas pintu ynag mirip mahkota Ratu Wihelmena.

Kebun bunga yang cantik menghiasi rumah-rumah lama. Halamannya ditanami aneka bunga pegunungan seperti mawar, dahlia, gladiol dan anyelir merah jambu.

Setelah jalan-jalan mengitari kota, cobalah menjajal kuliner Padang Panjang yang amat khas dan sudah kondang kelezatannya. Mulai dari Sate Syukur yang gurih, berbagai masakan Minang di Rumah Makan Pak Datuk atau mencoba katupek pitalah dan bubur kampium di Pasar Padang Panjang. Dijamin, akan selalu terkenang makan di tempat ini.

FEBRIANTI



Terpopuler:
Cecap Menu Unik di Tanah Flores (Bagian 3)

Menikmati Ragam Teh Sedunia di Solo

Cecap Menu Unik di Flores (Bagian 4)

Karnaval Terbesar dan Pertama di Bontang

Hari Terakhir Berburu Batik dan Kuliner di Senayan

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya