Alun-alun Kota Wisata Batu, Malang. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Jakarta -Sepanjang jalan utama mulai Stadion Brantas hingga Alun-Alun Kota Batu riuh dipenuhi wisatawan domestik dan mancanegara, Sabtu 13 Oktober 2012. Sebanyak 280 model berbalut busana berhias bunga dan buah berlenggak-lenggok di sepanjang jalan. Kehadiran para model menyihir para penonton, mereka takjub dengan hiasan warna warni di setiap busana.
"Dirancang selama 2 bulan, menghabiskan dana Rp 1 juta," kata salah seorang peserta, Wahyuni. Busana glamor ini didesain oleh siswa jurusan tata busana ini. Tak hanya model perempuan, sejumlah lelaki pun nampak piawai berjalan di depan para penonton. Mereka berbangga dihadapan ribuan pasang mata yang memperhatikan pernah pernik dan detail busana kreasinya.
Ini merupakan Gelaran Batu Flower Festival 2012 yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Peserta meliputi pelajar, mahasiswa, hotel, restoran dan institusi pemerintahan di Kota Batu. Peserta dari 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur juga berpartisipasi dalam event tersebut.
Ketua Panita Made Suardika berharap even ini mendongkrak kunjungan wisatawan ke Batu. Terbukti, jumlah wisatawan ke Kota Batu melonjak 15 persen. Sejumlah penginapan dan hotel dipenuhi wisatawan. "Meriahkan ulang tahun Kota Batu sekaligus promosi wisata," katanya.
Kegiatan ini juga diramaikan marching band dan kesenian tradisi asal Malang dan Batu. Diprediksikan sekitar 20 ribu penonton akan memadati jalan sepanjang Stadion Batu hingga Alun-Alun Batu. "Tahun lalu dipamerkan mobil hias, sekarang berganti fashion show," kata Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Batu, Mistin.
Peserta memperebutkan piala Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur dan Wali Kota Batu. Pemerintah Kota Batu mempromosikan potensi agroindustri untuk meningkatkan perekonomian warga Batu. Terutama komoditas utama warga Batu berupa aneka jenis sayur, buah dan tanaman hias.
