Royal Dinner ala Keraton Kasepuhan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 7 Oktober 2012 05:31 WIB

Nasi Abdul Qodir Jaelani di keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Cirebon - Bagi keraton, maraknya peserta paket wisata ini membawa manfaat tersendiri. Khususnya untuk pelestarian keraton, sehingga mereka bisa bertahan hidup lebih panjang. “Bantuan pemeliharaan dari pemerintah jauh berkurang, tak cukup untuk membayar gaji para abdi dalem,” kata Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sultan Keraton Kasepuhan, Cirebon.

Aset kerajaan sudah diambil pemerintah sebagai bagian dari pengakuan kedaulatan republik. Jalan satu-satunya adalah “menjual” peninggalan budaya tempo doeloe, seperti memberlakukan tiket masuk bagi masyarakat yang ingin melihat keraton dan museum serta membuat paket kunjungan ke keraton.

Untuk mengikuti perjamuan dan menjadi tamu dalam prosesi jumenengan itu, misalnya, Nia membayar sekitar Rp 3 juta. “Saya enggak ingat tepatnya, tapi itu worth it banget,” katanya. Menurut Nia, biaya sebesar itu sudah termasuk tiket pesawat pulang-pergi, hotel bintang lima, akomodasi, transportasi, berdandan ala Jawa, dan makan selama di Solo. “Sudah begitu, pulang dari Jumenengan, saya dapat samir (selendang) dan piagam dari raja.”

Menurut Divisi Marketing Royal Dinner Mangkunegaran, Raden Mas Demang Roy Gemuruh Halilintar Aryananda, pihak keraton memang meminta perusahaannya menggelar private royal dinner. “Keuntungan menjual paket kunjungan wisata dan perjamuan itu sebagai fund raising istana,” ujarnya. “Kami berusaha membangkitkan kembali tradisi saat itu walau tidak bisa seratus persis sama,” Roy menambahkan.

Masyarakat yang membeli paket tersebut bisa merasakan menjadi tamu sehari, dijamu raja dengan hidangan tradisional otentik keraton, mendapatkan suguhan tarian klasik keraton, berfoto bersama raja, dan mendapatkan suvenir dari keraton. “Biasanya, dari paket yang kami tawarkan, kami sisihkan Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu per orang sebagai donasi pelestarian keraton,” kata Bram Kushardjanto, pemilik PT Gelar Nusantara.

Dalam setahun, Sultan Gani menambahkan, keratonnya bisa melakukan perjamuan serupa sebanyak 30 kali. “Berdasarkan permintaan saja, kalau ada yang sowan, maka kami bikin,” katanya kepada Tempo di sela-sela perjamuan itu.

Bagaimana perasaan para tamu raja ini? Menurut Raynia Atmadja, dengan menjadi tamu raja di saat kondisi keraton yang kembang-kempis hidupnya, dia merasa terpanggil untuk peduli. “Rasanya senang bisa berkontribusi ikut melestarikan sejarah, meski tak banyak.”

ISTIQOMATUL HAYATI





Berita Lainnya:
Wisata Sepeda ke Singapura 3 Hari Cuma Rp 3,9 Juta

Kota Yogya Peringati Ultah tanpa Java Carnival

Gunung Bromo Waspada, Pengunjung Dibatasi

Kafe di Jepang Tawarkan Teman Tidur Cantik

Situs Gunung Padang Butuh Tempat Sampah

Berita terkait

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.

Baca Selengkapnya

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.

Baca Selengkapnya

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.

Baca Selengkapnya

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.

Baca Selengkapnya

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.

Baca Selengkapnya

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.

Baca Selengkapnya

Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.

Baca Selengkapnya